MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan program Sekolah Garuda Baru di Kalimantan Utara. Menag mengatakan bahwa sekolah baru ini hadir sebagai afirmasi negara untuk memeratakan akses lembaga pendidikan unggulan.
Pengenalan Program Sekola Garuda Baru berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Kaltara, Bulungan, Rabu (8/10/2025). Hadir, Wamenlu Arrmanatha Nasir, Dirjen Saintek Ahmad Najib burhani, Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang.
Ada empat Sekolah Garuda Baru yang dibangun pada 2025. Selain Sekolah Garuda di Kaltara, lembaga pendidikan sejenis akan dibangun juga di Bangka Belitung (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), dan Konawe Selatan (Sultra). Sekolah berstandar internasional ini dirancang untuk melahirkan calon-calon pemimpin bangsa dari berbagai daerah di Indonesia.
Menag menyampaikan bahwa Sekolah Garuda akan menjadi lembaga pendidikan unggulan yang sepenuhnya dibiayai oleh negara. “Hari ini kita melakukan kick-off Sekolah Garuda yang insya Allah sebentar lagi akan didirikan di tempat ini. Hari ini hari bersejarah bagi Kalimantan Utara,” ujar Menag.
Menurutnya, Sekolah Garuda diperuntukkan bagi putra-putri terbaik bangsa yang akan disiapkan untuk menembus universitas-universitas terkemuka dunia. “Mulai dari Harvard, Oxford, Paris University, Al-Azhar, hingga perguruan tinggi unggulan dalam negeri seperti UGM, UI, dan ITB. Sekolah ini sepenuhnya gratis dan dibiayai negara,” tegasnya.
Menag menjelaskan, siswa yang terpilih akan menjalani proses seleksi ketat dan mendapatkan pendampingan penuh hingga berpeluang memperoleh beasiswa luar negeri. “Pulang dari sana nanti, mereka diharapkan menjadi calon-calon pemimpin bangsa — presiden, menteri, gubernur, atau tokoh masyarakat. Dengan begitu, anak-anak di perbatasan justru akan menjadi inspirasi bagi dunia,” tambahnya.

Sekolah Garuda merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) menjadi penyempurna orkestrasi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Selain Sekolah Garuda, pemerintah juga menggulirkan program penyediaan makanan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, peningkatan kesejahteraan guru, Koperasi Merah Putih, Perumahan Rakyat Semesta, serta penanganan cepat bencana oleh BNPB.
“Inilah negara yang kita impikan, negara yang benar-benar hadir untuk rakyatnya,” kata Menag.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemenag, Ahmad Najib Burhani, menambahkan bahwa pembangunan Sekolah Garuda di Bulungan ditargetkan selesai pada Juni 2026 untuk menyambut tahun ajaran baru. Desain bangunan sudah rampung, dan proses pembangunan akan dimulai tahun ini.
Najib menjelaskan bahwa Sekolah Garuda mengusung konsep Nusantara dengan seleksi siswa secara nasional. Kuota khusus diberikan bagi masyarakat lokal, namun siswa akan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia untuk mencerminkan keberagaman bangsa.
“Konsepnya Nusantara. Siswa berasal dari berbagai daerah, suku, dan provinsi. Kekayaan lokal akan diadopsi, namun seluruh fasilitas, laboratorium, dan kurikulumnya mengikuti standar internasional,” terangnya.
Ia menambahkan, kurikulum Sekolah Garuda akan menggabungkan kurikulum nasional dengan pengayaan global dan penguatan karakter kepemimpinan.
“Tujuannya membentuk generasi pemimpin bangsa dan pemimpin dalam ilmu pengetahuan. Setiap sekolah akan menampung sekitar 400 siswa dengan 160 siswa baru setiap tahun,” pungkas Najib.