Rabu, 8 Oktober, 2025

Komisi IV DPR Soroti Risiko Penurunan Mutu Beras Akibat Penyerapan Gabah Bulog

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman berpandangan penugasan khusus kepada Perum Bulog membeli gabah tanpa memperhatikan kualitas berisiko menurunkan mutu beras saat pengolahan. Ia menyebut hal ini terjadi karena tata kelola yang tak kunjung dibenahi.

“Bahan bakunya bermasalah, kemudian disimpan dalam jumlah jauh melebihi kapasitas gudang yang dimiliki. Kekacauannya makin sempurna, seiring tatakelolanya yang tak kunjung dibenahi,” kata Alex, Selasa (7/10/2025).

Pernyataan ini disampaikan Alex menanggapi data Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menemukan 29.990 ton beras Bulog mengalami penurunan mutu, serta 1,45 juta ton beras yang telah tersimpan lebih dari enam bulan.

Data tersebut merupakan hasil inspeksi mendadak Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, pada 23 September 2025 di gudang Bulog Ternate, Maluku Utara, yang menemukan sekitar 1.200 ton beras dalam kondisi menurun mutu.

- Advertisement -

Seperti diketahui, Perum Bulog kembali mendapatkan penugasan pembelian harga gabah sebagaimana mandat yang diberikan Bapanas dalam surat nomor 257/TS.03.03/K/9/2025 tanggal 18 September 2025.

Dalam surat itu, Bulog kembali ditugaskan melaksanakan pengadaan gabah dan beras pada semester II/2025 untuk mengantisipasi melimpahnya produksi di masa panen gadu (panen padi dari tanaman yang ditanam pada musim kemarau-red), yang diperkirakan berlangsung bulan September-Desember.

Alex memperingatkan agar penugasan Bulog menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogram pada semester II/2025 tidak mengulang kesalahan yang sama seperti pada semester I/2025.

Untuk semester I/2025, menurut Alex, penugasan pada Bulog melakukan penyerapan sebesar 10 persen dari total hasil panen petani. Prakteknya, beras dicadangkan hingga menembus angka 4,2 juta ton, yang merupakan stok tertinggi yang pernah ada.

“Secara statistik, ini merupakan prestasi. Tapi, kita juga dihadapkan dengan tantangan, terjadinya praktek penurunan mutu beras di gudang-gudang Bulog,” ungkap Alex.

Meski Bulog bukan lembaga profit, Pimpinan komisi DPR yang membidangi urusan pertanian itu menegaskan setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. Alex menyinggung soal penurunan mutu beras,

“Beras yang turun mutu, jika tak ditangani dengan baik, tentunya akan jadi beras rusak. Yang telah berusia 6 bulan di gudang, tentunya akan jadi kelompok turun mutu. Dia akan terus mengulang, jika tatakelola tak kunjung dibenahi,” tutup Legislator asal Dapil Sumatera Barat itu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER