NASIONAL

PT BSIS Tandatangani PPJT Ruas Bogor-Serpong, Dukung Konektivitas Kawasan Permukiman Bogor dan Kawasan Komersial Tangerang

MONITOR, Jakarta – PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh Konsorsium Swasta-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beranggotakan PT Persada Utama Infra (PUI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Jalan Tol Ruas Bogor – Serpong (via Parung). Selain itu, Perjanjian Regres juga turut ditandatangani di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Jakarta pada Jumat (03/10).

Penandatanganan PPJT Ruas Bogor – Serpong (via Parung) dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian dan Direktur Utama BUJT BSIS, Eldy Ellyus. Sementara itu, untuk penandatanganan dua perjanjian lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama BSIS, Eldy Ellyus dan Plt. Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII), Andre Permana serta Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PU, Dody Hanggodo dan Plt. Direktur Utama PII, Andre Permana.

Turut hadir dalam acara tersebut Wida Nurfaida selaku Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Roy Rizali Anwar selaku Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra selaku Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, serta Pengurus Anggota Konsorsium yaitu Ellyus Achiruddin selaku Komisaris PUI, Rivan A. Purwantono selaku Direktur Utama Jasa Marga, Entus Asnawi Mukshon selaku Direktur Utama Adhi Karya, dan Aji Prasetyanti selaku Direktur Utama HKI berikut masing-masing jajaran.

PT Bogor Serpong Infra Selaras merupakan Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh Konsorsium Swasta-BUMN Pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor – Serpong (via Parung), yang terdiri dari PUI selaku pemegang saham mayoritas sebesar 52%, Jasa Marga sebesar 26%, Adhi Karya sebesar 12%, dan HKI sebesar 10%.

Wilan Oktavian mengatakan bahwa jalan tol ini merupakan prakarsa badan usaha atau unsolicited yang telah melalui tahapan proses yang cukup panjang. Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong (via Parung) rencananya akan memiliki panjang 32,03 km terdiri dari 27,83 km di Provinsi Jawa Barat dan 4,20 km di Provinsi Banten, dan terbagi menjadi 4 seksi.

“Prakarsa dilanjutkan dengan pengadaan pada tahun 2022 dan diikuti dengan beberapa tahapan antara lain evaluasi teknis, finansial, dan legal, hingga akhirnya penetapan pemenang pada Bulan Juli 2024. Berdasarkan rencana implementasi yang telah disusun bersama, pembangunan tol ini dijadwalkan akan dimulai dengan pengadaan tanah dan diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2028. Untuk mencapai target tersebut, Insyaallah pengadaan tanahnya akan kita mulai di awal tahun 2026 ini”, kata Wilan.

Menteri PU, Dody Hanggodo dalam arahannya menyampaikan bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya ditentukan oleh perjanjian yang ditandatangani hari ini, tetapi juga oleh disiplin dalam mengawal pembebasan lahan, mutu konstruksi, dan kualitas layanan publik.

Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) sebagai bagian dari rencana jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 memiliki total panjang 32,03 km, dengan nilai investasi sebesar Rp.12,35 triliun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan masa konsesi selama 40 tahun. Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan kawasan pemukiman di Bogor, Jawa Barat dengan kawasan komersial di Tangerang, Banten.

Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) ini memiliki 2 Junction (JC) dan 3 Simpang Susun (SS) yang terbagi atas 4 seksi. Seksi 1 dimulai dari JC Salabenda sampai dengan SS Pondok Udik, Kemang. Seksi 2 dimulai dari SS Pondok Udik sampai dengan SS Putat Nutug, Ciseeng. Seksi 3 dimulai dari SS Putat Nutug sampai dengan SS Rumpin. Seksi 4 dimulai dari SS Rumpin sampai dengan JC Serpong, di Pagedangan. Jalan tol ini rencananya akan melewati 3 kecamatan dan 14 desa yang berada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat serta melewati 2 kecamatan dan 4 desa yang berada di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada akhir 2028. Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) diharapkan akan meningkatkan konektivitas jaringan jalan, baik jalan tol maupun jalan non-tol serta pengembangan kawasan di Bogor hingga Tangerang.

Recent Posts

Soal Laporan ke MKD, Puan Tegaskan Pembahasan UU KUHAP Serap Partisipasi Publik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons soal adanya laporan terhadap 11 anggota…

2 jam yang lalu

Puan Pimpin Pengesahan UU KUHAP Baru, Berlaku Mulai Januari 2026

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR RI ke-8 Masa…

3 jam yang lalu

13.600 Siswa SD Ikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 13.600 dari 16.376.085 siswa muslim Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia…

4 jam yang lalu

Kemenag Kolaborasi dengan LPDP Gelar Penguatan Moderasi Beragama di Empat PTK

MONITOR, Jakarta - Kementerian agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

5 jam yang lalu

UMM Raih CRM Award Berkat Penguatan Cabang, Ranting dan Masjid Muhammadiyah

MONITOR, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat,…

5 jam yang lalu

Wamenag Ingin Cetak Lulusan Terbaik Lewat Madrasah Vokasi

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menekankan pentingnya transformasi pendidikan madrasah agar…

7 jam yang lalu