MONITOR, Jakarta – Sebanyak 89 dewan hakim Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 resmi dilantik di Gedung Serbaguna Dermawan, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025) malam.
Pelantikan dewan hakim ini tidak hanya menjadi awal dari kompetisi bergengsi, tetapi juga ruang berbagi doa. Ratusan hadirin larut dalam keheningan, memanjatkan Al-Fatihah untuk santri Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang tertimpa musibah robohnya musala.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, Amien Suyitno, yang hadir dalam acara itu, mengajak seluruh dewan hakim untuk menyampaikan duka dan doa bagi para korban.
“Saya ingin mengajak kita semua menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga besar Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang tengah ditimpa musibah,” ujarnya.
Amien menambahkan, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, telah hadir di lokasi musibah untuk memberikan bantuan dan penguatan. “Kita bangga, Pak Menteri menjadi orang pertama yang menunjukkan kepedulian langsung kepada Pesantren Al Khoziny,” imbuhnya.
Ia juga berharap seluruh korban dapat segera ditemukan, yang wafat diterima di sisi Allah SWT, dan yang luka-luka segera pulih. “Mari kita doakan bersama, semoga para korban mendapat rahmat Allah. Yang masih sakit segera disembuhkan, dan yang wafat ditempatkan di tempat terbaik-Nya,” tuturnya, sebelum memimpin pembacaan surat Al-Fatihah bersama para dewan hakim.
Sebagai informasi, sebanyak 89 dewan hakim MQKI 2025 dilantik Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hadir dalam acara tersebut mantan Menteri Agama Said Aqil Munawar, Direktur Pesantren Basnang Said, serta sejumlah pejabat Kemenag daerah.
Kompetisi internasional ini akan berlangsung pada 2–7 Oktober di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, dengan tiga titik utama: Ponpes As’adiyah Lapongkoda, Kampus Mahad Aly As’adiyah, dan Kampus As’adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng.
MQKI 2025 diikuti ribuan peserta dari 34 provinsi di Indonesia serta delegasi dari 10 negara. Ajang akbar ini diharapkan menjadi wahana untuk meningkatkan kapasitas santri dalam mendalami dan mengaktualisasikan khazanah kitab kuning di tengah tantangan global.