BISNIS

Dorong Pertanian Sehat, AQUA Subang dan SUN Gelar Pelatihan Pupuk Organik di Pasanggarahan

MONITOR, Jawa Barat – Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kembang Lembur serta kader Posyandu RW 10 di Desa Pasanggarahan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mendapat pelatihan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Tirta Investama (AQUA) Plant Subang dan SUN, yang memiliki komitmen kuat dalam mendorong pertanian sehat serta memperkuat peran masyarakat dalam mewujudkan desa yang ramah lingkungan dan berdaya.

Pelatihan ini diselenggarakan di Aula Posyandu RW 10, Desa Pasanggarahan, pada hari Senin, 01 september 2025 lalu. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pelatihan teknis, tetapi juga menjadi ruang diskusi terbuka antara petani, kader posyandu, dan Kelompok Tani Organik Mandiri, yang telah terlebih dahulu menerapkan praktik pertanian organik di wilayah Subang.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pemangku kepentingan desa, termasuk perangkat desa, penyuluh pertanian, dan perwakilan dari kelompok tani organik yang telah lebih dulu sukses menjalankan pertanian berkelanjutan. Dalam sambutannya, perwakilan dari CSR Coordinator PT TIV Plant Subang, Bu Rany, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung pengembangan kapasitas masyarakat desa dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan dimulai dari komunitas. Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong petani dan kader desa untuk mulai beralih ke pertanian organik yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan juga ekonomis. Ini sejalan dengan komitmen AQUA dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Bu Rany, CSR Coordinator PT TIV Plant Subang

Materi pelatihan meliputi pengenalan bahan-bahan alami untuk pembuatan pupuk organik cair, teknik fermentasi, hingga cara pengaplikasiannya di lahan pertanian. Para peserta juga diajak untuk praktik langsung membuat pupuk organik cair dari bahan-bahan lokal seperti limbah dapur rumah tangga, kotoran ternak, dan gula merah. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang cenderung mahal dan berdampak negatif terhadap kualitas tanah.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta. Salah satu petani yang hadir, Bapak Maman, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini.

“Selama ini kami hanya tahu pupuk kimia. Sekarang kami jadi tahu bahwa dari bahan-bahan yang ada di sekitar pun bisa dibuat pupuk yang bagus untuk tanaman. Ini bisa sangat membantu kami ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, keterlibatan kader posyandu dalam pelatihan ini menjadi bukti bahwa isu pertanian sehat dan gizi keluarga saling berkaitan. Dengan pengetahuan baru ini, para kader diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya aktif di bidang kesehatan, tetapi juga dalam mendukung ketahanan pangan keluarga dan lingkungan yang lebih sehat.

Melalui kegiatan ini, AQUA dan SUN berharap sinergi antara petani, kader kesehatan, serta pemerintah desa dapat terus terbangun untuk menciptakan desa yang lebih mandiri secara pangan dan lingkungan. Ke depan, kegiatan serupa direncanakan akan dilakukan secara berkala untuk menjangkau lebih banyak kelompok masyarakat di wilayah Subang dan sekitarnya.

Recent Posts

KKP Tuntaskan KNMP 100 Persen di Jateng, 60 Titik Siap Menyusul

MONITOR, Jakarta - Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di pesisir Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah…

3 jam yang lalu

Kemenag Serahkan Bantuan Rp10,2 Miliar untuk Sumbar

MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera…

7 jam yang lalu

Cara UIN Jakarta Amankan Aset Negara lewat Pengelolaan BLU Terintegrasi

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mencatatkan langkah penting dalam pengamanan…

9 jam yang lalu

Karantina Kepri Periksa Durian Tanjung Batu

MONITOR, Batam - Karantina Kepri melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Batu melakukan pemeriksaan durian asal…

10 jam yang lalu

Warga Pulau Pari Gugat Holcim, Prof. Rokhmin: Suara Nelayan Kecil Bisa Jadi Tonggak Keadilan Iklim Dunia

MONITOR, Jakarta - Gugatan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, terhadap perusahaan semen multinasional Holcim dinilai…

10 jam yang lalu

Kunjungi Aceh Tamiang, Menteri Maman Luncurkan Klinik UMKM Bangkit

MONITOR, Aceh Tamiang - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Klinik…

11 jam yang lalu