MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya transformasi dan tanggung jawab Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), khususnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam menjawab tantangan zaman. Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri peringatan Dies Natalis ke-68 UIN Jakarta, Rabu (24/09/2025).
Dalam sambutannya, Menag menguraikan perjalanan panjang UIN Jakarta yang berawal dari sekolah tinggi, berkembang menjadi institut, hingga kini berstatus universitas. Transformasi itu, menurutnya, menuntut kesiapan lebih besar untuk bersaing di level nasional maupun global.
“Dulu ibarat kolam kecil, lalu bertransformasi menjadi institut seperti danau. Kini sebagai universitas, kita harus siap berenang di samudera luas. Itu butuh adaptasi, kerja keras, dan visi besar,” ujarnya.
Menag juga mengingatkan bahwa peran PTKN tidak hanya mencetak ilmuwan, tetapi juga melahirkan intelektual dan cendekiawan yang mengamalkan ilmunya demi kemaslahatan umat.
“Alumni PTKN tidak cukup hanya pandai teori. Mereka harus menjadi intelektual yang menghidupkan nilai ilmu dalam tindakan, bahkan menjadi cendekiawan yang bertanggung jawab sosial,” tegasnya.
Amanah besar ini, lanjut Menag, juga melekat pada para dosen. Mereka tidak cukup sekadar menjadi pengajar, melainkan juga harus tampil sebagai pendidik sekaligus teladan moral.
“Mengajar melahirkan orang pintar, tapi mendidik melahirkan manusia berkarakter. Dalam PTKN, dosen dituntut bukan hanya pengajar, melainkan guru yang menyalakan obor pencerahan bagi mahasiswa,” imbuhnya.
Menag optimistis PTKN, khususnya UIN Jakarta, mampu menjawab tantangan tersebut dan meneguhkan diri sebagai universitas Islam terdepan.
“Dengan kebersamaan dan komitmen semua pihak, saya percaya PTKN di seluruh Indonesia akan menjadi center keilmuan Islam di era ini. Bahkan saya sangat optimis, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional,” pungkasnya.