MONITOR, Jawa Tengah – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperluas peluang bagi para pengusaha menengah di Jawa Tengah untuk berkecimpung di pasar modal.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rachman mengatakan berdasarkan data dari Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT), jumlah usaha menengah di Jawa Tengah mencapai 1.158 atau menempati urutan ketiga provinsi dengan jumlah pengusaha menengah tertinggi di Indonesia.
“Angka ini mencerminkan potensi ekonomi yang ada di Jawa Tengah, dan kesiapan untuk mendorong lebih banyak usaha menengah menuju transformasi yang lebih besar,” ujar Bagus saat membuka acara RISE TO IPO: Empowering Medium Enterprises to IPO di Semarang, Kamis (18/9/2025).
Bagus melanjutkan tantangan terbesar yang dihadapi oleh pengusaha menengah di Indonesia saat ini bukan hanya soal permodalan, tapi juga strategi pendanaan berkelanjutan yang memungkinkan ekspansi pasar tanpa permodalan yang besar.
Menurutnya pasar modal menawarkan solusi tersebut, melalui sebuah mekanisme yang membantu perusahaan tumbuh secara eksponensial.

“Program RISE TO IPO hadir di Semarang sebagai jawaban konkret atas kebutuhan tersebut. Ini adalah jembatan transformasi yang mendorong pengusaha menengah untuk naik kelas, dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, yang lebih tertata, transparan, dan kompetitif, serta menerapkan prinsip Good Corporate Good Governance,” ujarnya.
Menurut Bagus, peran usaha menengah adalah menjadi katalisator bagi ekosistem UMKM secara keseluruhan, karena sejatinya usaha menengah adalah mitra strategis bagi usaha mikro dan kecil.
“Dengan menjadi perusahaan publik, usaha menengah tidak hanya memperkuat diri sendiri, tapi juga membuka peluang bagi ribuan usaha mikro dan kecil untuk ikut berkembang,” katanya.
Bagus juga mengajak seluruh pihak terkait untuk saling mendukung terbangunnya ekosistem kemitraan bisnis UMKM, berperan aktif dalam memberdayakan pengusaha UMKM agar mampu bersaing di panggung nasional, dan memiliki daya saing di pasar global lewat pasar modal.
Menurut Bagus program RISE TO IPO yang dirumuskan oleh Kementerian UMKM dan bekerja sama dengan PT. Bursa Efek Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT BRI Danareksa Sekuritas memiliki visi mewujudkan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.
“RISE merupakan akronim dari Reach Inspire Support Elevate. Ini bertujuan untuk mendukung usaha menengah dalam konteks transformasi bisnis ke level perusahaan terbuka yang kompetitif,” katanya.