MONITOR, Depok – Universitas Islam Depok (UID) menggelar Stadium General bertema “Indonesia Emas 2045: Peran Intelektualitas Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan” pada Minggu, 14 September 2025. Acara ini menjadi rangkaian lanjutan setelah Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang berlangsung 12–13 September 2025.
Dalam sambutan Rektor UID yang diwakili oleh Acep Muwahid Muhammadi, S.H.I.,M.M., menyampaikan progres capaian perjalanan Kampus UID sampai saat ini, ia menyampaikan bahwa UID telah tumbuh yang sebelumnya 6 Prodi jenjang S1 dan 1 Prodi jenjang S2 Pascasarjana sekarang telah bertambah 1 Prodi S2 Hukum Keluarga Islam, dan insyaAllah bertambah dengan 2 Prodi S2 dan 1 Prodi S3 Pascasarjana. “InsyaAllah dalam waktu dekat ini akan bertambah jenjang S2 dan S3, sehingga semakin lengkaplah pendidikan di Yayasan Al-Karimiyah sejak PAUD sampai dengan S3 insyaAllah, jelas Warek 1 ini.
Ketua Yayasan Al-Karimiyah, Dr. KH. Ahmad Damanhuri, MA menyampaikan tentang peran perguruan tinggi Universitas Islam Depok yang akan terus melangkah maju, dari aspek SDM nya, sarana prasarana dan capaian-capaian tri dharma PT nya. “UID akan terus lebih baik, segala upaya kebaikan ini akan bersinergi dengan dukungan semua pihak”
Hadir sebagai keynote speaker, Walikota Depok, Dr. H. Supian Suri, M.M., menekankan pentingnya pendidikan dan penguatan karakter generasi muda. “Kita mendorong program Wajib Belajar 13 Tahun, termasuk satu tahun PAUD. Namun saya prihatin, dari 32 ribu lulusan SD Negeri di Depok, baru 30 persen yang bisa Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Ini tantangan kita bersama,” ungkapnya.
Supian juga menyinggung isu-isu aktual seperti keuangan syariah, maraknya judi online (judol), dan pinjaman online ilegal (pinjol). Ia mendorong mahasiswa mengembangkan pola pikir 3K: Kritis, Kreatif, dan Kolaboratif. “Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Depok menyiapkan beasiswa bagi 20 mahasiswa UID dengan total Rp23 juta, serta menjalin MoU kerja sama dengan UID,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V, H. Sudjatmiko, S.T., menyoroti isu infrastruktur dan pendidikan. “Kemacetan di Depok, khususnya Jalan Sawangan, sudah kami anggarkan. Proses pembebasan lahan akan melibatkan masyarakat secara langsung,” jelasnya.
Ia juga membawa kabar baik terkait program Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Tahun depan kami menyalurkan KIP untuk lima mahasiswa UID. Selain itu, DPR RI sedang membahas revisi UU Lalu Lintas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Saya berpesan, mahasiswa harus aktif berorganisasi dan membangun relasi sosial sebagai bekal masa depan,” tegas Sudjatmiko.
Dalam sesi diskusi narasumber, Kasubdit Ketenagaan Diktis PTKI Kementerian Agama RI, H. M. Azis Hakim, M.H., menekankan pentingnya mahasiswa membangun karakter melalui aktivitas organisasi. “Mahasiswa harus aktif berorganisasi, baik intra maupun ekstra kampus. Itu akan memperkuat karakter dan daya juang kalian untuk menghadapi persaingan ke depan,” ujarnya.
Adapun Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyoroti pentingnya kolaborasi global lulusan kampus keagamaan. “Diaspora sarjana kita harus berdaya saing global. Lulusan perguruan tinggi Islam bisa bekerja di luar negeri, menjalin kerja sama akademik dalam Tri Dharma, dan membangun kolaborasi internasional. Sinergi ini kunci agar mahasiswa tidak hanya lokal, tapi juga global,” ungkapnya.
Acara ini dipandu oleh H. Chairul Lutfi, S.H.I., S.H., M.H., C.Med. selaku moderator yang menjaga jalannya diskusi tetap dinamis. Stadium General ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang mendapat respons antusias dari mahasiswa baru UID.
Dr. Ahmad Sujai, MM menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak atas terselenggaranya Stadium General Universitas Islam Depok tahun 2025 dan harapan kepada seluruh mahasiwa UID. “Melalui kegiatan ini, dengan hadirnya para Tokoh Nasional dan Regional dari kalangan Legislator, maupun Eksekutif, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi penuntut ilmu, tetapi juga agen perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus berkontribusi nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045” pungkasnya.