Direktur Diktis, Sahiron. (tengah bicara)
MONITOR, Tangerang – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron melepas 44 Siswa yang akan melanjutkan studi di Maroko dengan Beasiswa Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI) dan Pemerintah Maroko.
44 Siswa tersebut telah tersaring dari 1.200 pelamar yang sebelumnya mendaftar. Mereka yang terpilih tersebut dikumpulkan dalam agenda Pre Departur Calon Mahasiswa Baru ke Timur Tengah yang digelar di Tangerang, 11-12 September 2025.
Sahiron menuturkan, Pre Departur ini digelar dalam rangka persiapan keberangkatan para mahasiswa untuk melanjutkan studi di Maroko, dengan pengarahan teknis, pengenalan budaya hingga guna mempersingkat jarak mahasiwa dengan bandara untuk meminimalisir keterlambatan.
“Sesuai jadwal, sebanyak 44 siswa telah terpili dari 1.200 pelamar untuk melanjutkan studi di Maroko, melalui Beasiswa yang diberikan oleh AMCI dan Pemerintah Maroko. Para Mahasiswa ini dikumpulkan di sebuah lokasi dekat bandara sehari sebelum keberangkatan untuk memastikan koordinasi dan menghindari keterlambatan,” ungkap Prof. Sahiron.
Lebih lanjut, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga berpengalaman dalam menimba ilmu dalam studi di Jerman dan Kanada ini menjelaskan, sesampainya di Maroko para mahasiswa dari Indonesia ini akan ditempatkan diberbagai kampus ternama dan tersebar di berbagai penjuru Maroko.
“Sesampainya di sana, mahasiswa harus belajar dengan rajin sejak awal studi, menghadiri semua kelas, menyelesaikan tugas, dan tidak segan berkomunikasi dan meminta bantuan dari mahasiswa senior Indonesia yang ada di sana jika dalam kesulitan,” ungkapnya.
Salah satu keunggulan belajar di Maroko ialah, tutur Prof Sahiron, yakni berbagai universitas di sana memiliki program Bahasa Arab yang kuat dengan sentuhan pengaruh Prancis, dimana hal tersebut akan memberikan manfaat akademis lebih bagi para mahasiswa.
“Jangan ragu juga untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan Indonesia di Maroko, dan tetap menjaga komunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia agar dapat membangun jaringan dukungan yang baik. Ingat, para mahasiswa harus dapat mewakili Indonesia dengan baik, rajin belajar dan menghormati aturan serta kebiasaan lokal di Maroko,” tutup Prof Sahiron.
MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Sigmaphi Indonesia, Muhammad Islam, merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Gerakan…
MONITOR, Gaza - Relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C, dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS., bersama…
MONITOR, Jakarta - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gagal jantung kini menjadi salah satu penyakit kardiovaskular…
MONITOR, Jakarta - Sembilan belas mahasiswa Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) dilepas untuk…
MONITOR, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir…