MONITOR, Surakarta – Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI mengalokasikan anggaran riset senilai 150 milyard, dari tahun 2024-2026. Anggaran tersebut, untuk dimanfaatkan oleh para civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan dan Ma’had Aly.
“Dosen PTK dan Ma’had Aly bisa memanfaatkan anggaran riset kolaboratif yang diberi nama MoRA The Air Fund untuk meningkatkan kualitas penelitian di kalangan Kemenag”, kata Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA), Setjen Kementerian Agama RI, saat memberikan Sosialisasi MoRA The Air Fund di UIN Raden Mas Said Surakarta, pada Senin (01/09).
MoRA the Air Funds, merupakan program Riset Indonesia Bangkit Kolaborasi Kementerian Agama Dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI. ”Dalam tiga tahun terakhir ini, 2024, 2025 dan 2026 LPDP telah mengalokasikan 150 milyard untuk dimanfaatkan bagi pengembangan penelitian”, kata Ruchman.
Sebagainana diketahui, PUSPENMA adalah lembaga baru yang dibentuk untuk menangani pembiayaan pendiidkan yang strategis menyangkut SDM. Dibentuk berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal.
Dihadapan para dosen UIN Surakarta Aktivis 1998 ini mengatakan selain menangani Program Indonesia Pintar (PIP) pada Pendidikan Dasar Dan Menengah Keagamaan, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), Bantuan beasiswa non gelar dan insvestasi dan pembiayaan pendidikan, Puspenma juga menangani Bantuan Riset Kolaboratif (MoRA The Air Funds).
Alumni IAIN Walisongo Semarang ini dengan gambalng menjelaskan ada empat tema central Mora the Air Funds, yaitu sosial humaniora, ekonomi dan lingkungan, kebijakan layanan pendidikan dan keagamaan, dengan maksimal anggaran Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah) dan tema sains dan teknologi dengan maksimal anggaran 2.000.000.000 (dua milyard rupiah).
Ruchman menegaskan kesempatan pendanaan riset yang memadahi telah datang, para dosen harus semangat, mempersiapkan proposal-proposal yang bagus untuk menjawab problem-problem kemasyarakatan, keagamaan, sosial ekonomi dan merespon kemajuan sains dan teknologi.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag menyambut baik program riset kolaboratif MoRA The Air Fund. “Program MoRA The Air Fund sangat strategis bagi para dosen untuk menerjemahkan program prioritas Menteri Agama seperti kurikulum cinta dan ekotheologi“, katanya.
“Kalau pada tahu 2024 dosen UIN Surakarta, baru tiga kelompok periset yang mendapatkan anggaran ini, maka pada tahun 2025 harus lebih banyak lagi, dan kita sangat bisa” kata Toto dengan semangat.
Ketua Tim Kerja yang Menangani Kerjasama Kelembagaan PUSPENMA Hendro Dwi Antoro menyampaikan syarat-syarat periset utama untuk mendapatkan MoRA the Air Fund, yaitu: (1). Warga Negara Indonesia, (2). Berasal dari perguruan tinggi keagamaan (PTK), Memiliki rekam jejak akademik baik; (3). Memiliki kualifikasi akademik doktor (S3) dengan jenjang kepangkatan paling rendah Lektor; (4). Memiliki sinta score overall minimal 50 (lima puluh) dan (5). Diutamakan berkolaborasi dengan periset dari perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri, yang masuk peringkat 500 dunia berdasarkan qs world university rankings.
Bagi Periset Utama Dosen Ma’had Aly, Hendro mempersyaratkan: (1). WNI; (2). Rekam jejak akademik baik; Memiliki kualifikasi akademik minimal magister (S2) Surat Keputusan pengangkatan dosen yang dikeluarkan oleh Mudir Ma’had Aly, dan pakta integritas, Mendapatkan rekomendasi dari majelis masyayikh dan Memiliki karya akademik sesuai takhassus keilmuan ma’had aly dan berbahasa arab.
PUSPENMA akan membuka pendaftaran MoRA The Air Fund Tahun 2025 pada awal September untuk menjaring periset-periset, tidak hanya dari kalangan PTKI, tetapi juga PTK pada Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan juga entitas Ma’had Aly.
Pada tahun 2024 ada 350-an pengusul proposal dalam MoRA the Air Fund dan yang lolos seleksi dan 47 periset dengan empat tema pokok. Tahun 2025 akan dibuka selebar-lebarnya untuk para dosen melahirkan riset-riet yang ionovatif dan berdampak.
Hadir dalam acara sosialisasi dan evaluasi MoRA The Air Fund adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Dr. Zainul Abbas, S.Ag., M.Ag, Wakil Rektor Bidang II Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Raden Lukman Fauroni, S.Ag., M.Ag, Ketua LP2M Prof. Latif Fauzi, M.Si., M.A., Ph.D para Dekan, Kaprodi dan civitas akademika lainnya.