MONITOR, Jakarta – Risk Governance Centre (RGC) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) kembali mencatat prestasi dengan sukses menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Kompetensi SDM Tenaga Penjaminan Kredit dan Persiapan Ujian Sertifikasi Profesi pada 21–22 Agustus 2025.
Selama dua hari penuh, para peserta dari PT Jamkrida Jawa Barat mendapatkan pembekalan intensif dari jajaran pakar dan praktisi industri penjaminan. Materi yang diberikan mencakup strategi penguatan industri, akuntansi dan tata kelola, manajemen risiko, portofolio penjaminan, pengembangan SDM, hingga aspek hukum dan klaim penjaminan.
Beberapa narasumber yang hadir antara lain:
Dr. Diding S. Anwar, FMII – Strategi Penguatan Industri Penjaminan Indonesia
Dr. Tafsir Nurchamid, M.Si., Akt – Akuntansi Managerial dan Tata Kelola
Dody Novarianto – Mengembangkan Produk Penjaminan (K.64JAM00.001.1)
Drs. Sugeng, MM – Mengelola Risiko Perusahaan Penjaminan (K.64JAM00.008.1)
Wakhyu Hidayattulloh, SE – Mengelola Portofolio Penjaminan (K.64JAM00.003.1)
Herbet Salomo, S.E., QRMP., ERMCP – Pengembangan SDM Perusahaan Penjaminan
Rakhmanto Satrio Wilaksmo, SE., MM., AAAIK., ICBU., CRGP., ANZIIP (Assoc) – Proses dan Mekanisme Penjaminan Ulang
Desty Pongsikabe, ST., M.Si., CRGP., CRBC – Mengelola Pemasaran Produk Penjaminan (K.64JAM00.002.1)
Jimmi Setya Budi, S.T., M.M., CRMP., CRGP – Mengelola Klaim dan Subrogasi (K.64JAM00.004.1)
Dr. H. Try Widiyono, SH., MH., Sp.N., C.Med – Mengelola Aspek Hukum Penjaminan (K.64JAM00.012.1)
Seluruh instruktur telah melalui Training of Trainer (ToT), memiliki sertifikasi resmi, serta mendapat penugasan langsung dari Kepala RGC FIA UI.
Tidak hanya itu, setiap peserta dibekali Buku Materi Unit Kompetensi Industri Penjaminan Kredit yang komprehensif, sehingga dapat menjadi pegangan praktis dalam persiapan ujian maupun penerapan keahlian di lapangan.
Pelatihan ini ditutup dengan ujian post test. Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan kompeten sesuai standar SKKNI Kepmenaker No. 231 Tahun 2020, sebuah capaian yang menunjukkan kualitas pelatihan sekaligus keseriusan peserta dalam menguasai bidang penjaminan kredit.
Kepala RGC FIA UI, Drs. Asrori, MA, FLMI, AIAA, ACS, menegaskan pentingnya penguatan SDM penjaminan demi mendukung inklusi keuangan nasional:
“Industri penjaminan membutuhkan tenaga profesional yang berintegritas, kompeten, dan tersertifikasi. Dengan kompetensi yang kuat, SDM penjaminan dapat memperkuat akses pembiayaan bagi UMKM dan koperasi agar lebih bankable.”
Dengan keberhasilan ini, FIA UI bersama RGC mempertegas komitmen untuk terus melahirkan SDM unggul, memperkuat tata kelola, serta membangun ekosistem industri penjaminan nasional yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Drs. Asrori menekankan bahwa penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang penjaminan kredit menjadi instrumen strategis dalam menciptakan ekosistem industri yang sehat dan terpercaya.
Menurutnya, standar kompetensi ini tidak hanya memastikan kualitas individu tenaga penjaminan, tetapi juga menjadi pijakan penting bagi lembaga penjaminan dalam menjaga kredibilitas, tata kelola, dan kepercayaan publik.
“Dengan adanya SKKNI, kita memiliki tolok ukur yang jelas sehingga setiap tenaga penjaminan memiliki kapasitas yang setara, profesional, dan dapat diandalkan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa FIA UI melalui Risk Governance Centre akan terus berkomitmen mendukung pemerintah dan industri dalam memperkuat SDM penjaminan. Upaya ini diwujudkan melalui program pelatihan berkelanjutan, riset, serta pengembangan modul pembelajaran yang sesuai kebutuhan industri.
“Kami berharap para peserta tidak hanya berhenti pada kelulusan sertifikasi, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang membawa industri penjaminan semakin inklusif, adaptif, dan berdaya saing di era transformasi digital,” tutupnya.