MONITOR, Jakarta – Dukungan pemerintah Indonesia dan warga Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina juga terjadi di belahan negara dunia. Pemeirntah bersama Warga diaspora memberi dukungan penuh atas kemerdekaan Palestina.
Hal tersebut mengemuka dalam virtual talk show “Konstelasi Konflik Timur Tengah: Solusi Perdamaian dan Peranan Indonesia” yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Madrasah Aliyah Program Keagamaan (IKA-MPAK), Kamis (14/8/2025). Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang semuanya merupakan alumni MAPK dari pelbagai daerah.
Muhammad Ali, guru besar di California University Riverside USA, mengatakan pemerintah Indonesia di Amerika Serikat (AS) konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Menurut dia, persoalan politik tidak menganggu kehidupan para sarjana Indonesia yang berada di AS.
“Dukungan terhadap Palestina dapat terus disuarakan di panggung internasional melalui jejaring diplomasi, advokasi berbasis hak, dan dialog lintas komunitas yang memanfaatkan kebebasan berekspresi di Amerika,” ujar alumni MAPK Ciamis, Jawa Barat ini.
Hal senada disampaikan Irfan Helmy, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Riyadh mengatakan dalam konteks Timur Tengah, Kerajaan Saudi Arabia memegang posisi strategis karena kekayaan sumber daya dan keberaniannya mengambil sikap tegas di tengah konflik kawasan.
“Negara ini secara terbuka mendukung Palestina dan mengutuk pendudukan penuh Gaza oleh Israel,” tegas guru besar UIN Salatiga ini.
Rahmat Aming Lasim, Diplomat Madya Kementerian Luar Negeri di KBRI Kairo mengatakan Mesir memegang peran penting dalam menjaga keamanan nasional dan stabilitas perbatasan, khususnya di wilayah Rafah. Negara ini juga mengelola Terusan Suez sebagai salah satu sumber pendapatan vital.
“Indonesia di Mesir secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, mengusung solusi dua negara sesuai resolusi PBB No. 181, memberikan bantuan kemanusiaan, menolak pengusiran paksa, dan memperkuat diplomasi, termasuk melalui kunjungan Presiden Prabowo Subianto,” ucap alumni MAPK Ciamis ini.
Sementara menurut Sya’roni Rofi’i, Pendiri Yayasan Endonezya Turkeye Mezuntari Dernegi, mengatakan Indonesia telah aktif dalam diplomasi dan inisiatif kemanusiaan, bekerja sama dengan berbagai negara di Timur Tengah. “Kedekatan pemimpin Indonesia dengan Yordania, Arab Saudi, UEA, dan Turki memperkuat posisi politik luar negeri yang tegas menolak penjajahan,” katanya.
Alumnus MAPK Mataram ini juga mendorong Indonesia agar meniru langkah Qatar dalam memfasilitasi pendidikan mahasiswa Palestina yang kelak diproyeksikan sebagai delegasi dan diplomat bagi bangsanya sendiri. “Harapannya Indonesia dapat bergabung dalam lebih banyak kelompok internasional, seperti G20 dan forum strategis lainnya, sehingga suara Indonesia semakin diperhitungkan di panggung dunia,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Sekjen IKA-MAPK Azman Ridha menyampaikan bahwa sinergitas kekuatan civil society, diplomasi ekonomi maupun diplomasi kekuatan militer akan dapat menjadi langkah taktis bagi terwujudnya perdamaian antara kedua negara yang bertikai.
Lebih lanjut Azman menegaskan organisasi alumni ini akan secara berkala menggelar kegiatan talkshow sebagai bagian dari kontribusi alumni atas persoalan yang menjadi perhatian publik. “IKA MAPK akan menggelar diskusi secara berkala sebagai bagian kontribusi alumni untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi di publik,” pungkas Azman.