Kamis, 14 Agustus, 2025

Kamaruddin Amin: MQKI Momentum Promosikan Pesantren ke Dunia

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyebut Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 bukan sekadar ajang lomba, melainkan momentum strategis untuk mempromosikan pesantren secara luas. Menurutnya, MQKI dapat menjadi wadah “festivalisasi” budaya akademik pesantren yang sarat pesan positif bagi Indonesia dan dunia.

“MQK ini bisa dianggap sebagai festivalisasi budaya akademik pesantren. Kita berharap acara ini mendatangkan kemaslahatan bagi Indonesia dan global, sekaligus memperlihatkan bahwa kekhasan Islam di Indonesia salah satunya lahir dari tradisi pesantren yang tidak ditemukan di tempat lain,” ujar Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Sekjen menegaskan, Indonesia memiliki infrastruktur sosial yang sangat kuat, menjadi salah satu faktor mengapa negeri ini dikenal sebagai negara dengan mega diversity dan tingkat pluralitas yang tinggi.

“Pesantren memainkan peran vital dalam kehidupan sosial-politik Indonesia. Momentum MQKI ini harus kita gunakan untuk menunjukkan bahwa pesantren itu modern, adaptif, dan mampu menjadi bagian dari solusi kehidupan berbangsa,” imbuhnya.

- Advertisement -

Selain mempromosikan tradisi kajian kitab kuning, lanjut Kamaruddin, MQKI juga diharapkan menjadi sarana pemberdayaan pesantren dalam bidang ekonomi umat, termasuk penguatan peran dalam zakat dan wakaf.

“Pesantren jangan hanya jadi objek, tapi juga harus mengambil peran. Kita ingin ada gerakan Indonesia berwakaf yang mendorong seluruh elemen bangsa, termasuk santri. Dana abadi pendidikan pesantren berbasis wakaf menjadi salah satu wujudnya,” paparnya.

Seleksi Berbasis CBT

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa MQKI 2025 memiliki sejumlah pembaruan dalam aspek teknis. Tahun ini, untuk pertama kalinya seleksi kepesertaan dilakukan berbasis Computer Based Test (CBT), sehingga prosesnya lebih akuntabel, transparan, dan efisien.

“Banyak pesantren yang sudah akrab dengan teknologi. Dengan CBT, kita bisa melakukan seleksi secara hemat anggaran namun tetap berkualitas. Tahun ini, kita menjaring 35 kafilah provinsi dan 40 kafilah Ma’had Aly dari total 9.886 peserta seleksi,” terang Basnang Said.

MQKI 2025 akan mempertandingkan 20 majelis musabaqah dan dua cabang ekshibisi, meliputi Qira’atil Mutun, Hifzhil Mutun, Debat Bahasa Arab/Inggris, Debat Qanun, Bahtsul Kutub, Risalah ‘Ilmiyyah, hingga Tarkib Digital. Dua cabang ekshibisi yang akan ditampilkan adalah Lalaran Alfiyah untuk Marhalah Wustha dan Ulya, serta ekshibisi Disabilitas.

Basnang juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan MQKI 2025, termasuk bantuan empat ekor sapi untuk konsumsi selama kegiatan.

“MQKI 2025 punya distingsi tersendiri, dan kita ingin menghadirkan penyelenggaraan yang berkesan sekaligus bermanfaat,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER