Groundbreaking Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional di Kamal Muara, Jakarta Utara. (dok: kkp)
MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan program Laut Sehat Bebas Sampah (Sebasah) dan melakukan groundbreaking Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional di Kamal Muara, Jakarta Utara, Rabu (6/8/2025). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya kolektif mengatasi persoalan sampah laut dan memulihkan ekosistem pesisir Indonesia.
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan, menyampaikan bahwa permasalahan sampah laut tidak bisa ditangani secara sektoral. Diperlukan kerja sama lintas kementerian, pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta.
“Program Laut Sebasah adalah langkah konkret kami untuk mengelola sampah laut dari hulu ke hilir secara terpadu. Kami menggandeng KLHK, Kementerian PUPR, Pemprov DKI Jakarta dan Bali, serta berbagai pemangku kepentingan,” ujar Wamen Didit di lokasi.
Acara ini dihadiri lebih dari 700 peserta dari lintas instansi, komunitas, akademisi, siswa, serta masyarakat pesisir Kamal Muara. Kegiatan ini menjadi simbol kuat kolaborasi multipihak dalam menjaga laut tetap bersih, sehat, dan produktif.
Dalam kesempatan yang sama, KKP juga memulai pembangunan Kawasan Mangrove Nasional yang dirancang sebagai pusat rehabilitasi, konservasi, edukasi, serta wisata mangrove berbasis masyarakat. Kawasan ini akan dibudidayakan dengan 202 jenis mangrove asli Indonesia, didukung dengan fasilitas kultur jaringan.
“Ekosistem mangrove adalah pelindung alami pesisir dan penyimpan karbon biru. Kami ingin kawasan ini menjadi percontohan nasional untuk pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan,” tegas Didit.
Kawasan Mangrove Nasional juga akan difungsikan sebagai pusat penanganan sampah terintegrasi, memperkuat konektivitas antara pelestarian lingkungan dan ekonomi biru berbasis masyarakat.
Wamen Didit menekankan pentingnya menjaga laut demi masa depan generasi mendatang. Laut yang sehat dan bebas dari sampah merupakan fondasi bagi ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kesejahteraan bangsa.
“Dengan laut yang lestari, kita menyelamatkan lingkungan dan membuka peluang besar untuk ekonomi kelautan. Mari kita jaga laut sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran Indonesia,” tutupnya.
Program ini merupakan implementasi dari lima kebijakan ekonomi biru yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, untuk mewujudkan laut sehat sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri peluncuran program bantuan afirmasi bagi para guru,…
MONITOR, Jakarta - Manchester United (MU) mengubah sekema di Bursa transfer pemain 2025, Setan Merah merombak…
MONITOR, Jakarta - Son Heung-min resmi mengakhiri kebersamaannya bersama Tottenham Hotspur dan memulai babak baru…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka peningkatan kemampuan baca tulis al-Quran dan bahwa Arab secara fushah,…