Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat sambutan. (Ist)
MONITOR, Jakarta – Gaya hidup sehat kini bukan sekadar pilihan, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tren masyarakat saat ini. Akhirnya, semakin banyak individu yang menyadari pentingnya menjaga kebugaran tubuh, yang turut mendorong permintaan terhadap produk-produk pendukung aktivitas fisik tersebut.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus meningkatkan potensi dan peluang bagi sub sektor industri yang bergerak di bidang produksi pakaian olahraga, sepatu olahraga, alat olahraga, sepeda, dan aksesorisnya serta makanan dan minuman sehat. Salah satu upaya untuk memacu pengembangan dan perluasan akses pasar bagi sektor-sektor industri tersebut, Kemenperin menggelar Pameran Merdeka Fest 2025 di Plaza Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta pada 29 Juli – 1 Agustus 2025.
“Pameran Merdeka Fest tidak hanya menjadi ajang promosi produk-produk unggulan IKM dalam negeri, tetapi telah berkembang menjadi platform strategis yang menyatukan semangat nasionalisme, inovasi industri, dan gaya hidup sehat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Merdeka Fest 2025 di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Melalui pameran ini, Menperin optimistis, dapat mewujudkan kemandirian bangsa melalui potensi industri yang telah mampu berdaya saing tinggi, baik di pasar domestik maupun global. Apalagi, dengan mengusung tema “Hidup Sehat dengan Produk Lokal”, pameran ini sekaligus ingin menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat dimulai dari rumah dengan memanfaatkan produk-produk lokal yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga berkualitas tinggi.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Direktorat Jenderal IKMA, pelaku usaha, sponsor, komunitas, dan masyarakat. Bahwa Merdeka Fest 2025 ini sebagai simbol sinergi antara industri dan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya hidup aktif dan penggunaan produk lokal berkualitas,” tuturnya.
Dalam hal ini, Ditjen IKMA bersama dengan unit-unit teknis di bawah BSKJI dan BPSDMI, berkomitmen memperkuat peran sentra industri serta mendorong penerapan teknologi maju dalam produksi IKM. Hal ini dinilai krusial dalam menghadapi tren global dan menjawab permintaan konsumen modern.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku IKM melalui berbagai kebijakan konkret dan strategis, antara lain sertifikasi dan standardisasi produk, penguatan kapasitas SDM, fasilitasi promosi dan pameran, hingga pengembangan jejaring dan kemitraan industri,” ungkapnya.
Namun demikian, keberhasilan tidak dapat tercapai oleh pemerintah saja, diperlukan kolaborasi seluruh komponen bangsa di antaranya pelaku usaha, akademisi, komunitas, media, dan tentu saja, masyarakat sebagai konsumen cerdas dan bangga menggunakan produk lokal.
“Maka pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Bangga Buatan Indonesia sebagai gerakan bersama yang nyata, aktif, dan berkelanjutan. Gunakan produk dalam negeri bukan sekadar karena cinta tanah air, tetapi karena memang unggul, relevan, dan membanggakan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menyampaikan, kegiatan Pameran Merdeka Fest tahun 2025 dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Adapun tujuan penyelenggaraan pameran ini antara lain menyediakan wadah promosi bagi IKM sektor olahraga, makanan dan minuman sehat, serta fashion aktif. Selanjutnya, mendorong peningkatan konsumsi produk lokal berbasis gaya hidup sehat.
“Selain itu, pameran ini dapat menjalin jejaring bisnis antar pelaku IKM dan mitra usaha potensial, serta menumbuhkan kesadaran publik akan kualitas dan kebermanfaatan produk lokal untuk kebutuhan hidup sehat sehari-hari,” sebut Reni.
Adapun jumlah peserta pada Pameran Merdeka Fest ini terkonfirmasi sebanyak 37 IKM yang terdiri dari industri alat olah raga sebanyak 3 peserta, industri sepeda dan aksesoris (1 peserta), industri makanan dan minuman sehat (15 peserta), serta industri pakaian dan sepatu olahraga (16 peserta). “Gelaran Merdeka Fest tahun 2025 juga didukung side event yang di antaranya berupa talkshow, demo masak, dan senam aerobik,” imbuhnya.
Industri olahraga tumbuh
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan sejumlah sub sektor industri di dalam negeri telah dikenal memiliki daya saing yang tinggi di kancah global. Capaian ini tidak terlepas dari produk yang dihasilkan mampu berkualitas dan mengikuti tren terkini.
Menurut data United Nations Commodity Trade Statistics Database (UN Comtrade) dan BPS, ekspor pakaian olahraga dari Indonesia, termasuk kaos teknis, jaket, dan celana berbahan dry-fit maupun polyester performance, mengalir ke pasar-pasar utama seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan. Estimasi nilai ekspor pakaian olahraga nasional pada tahun 2024 mencapai lebih dari USD480 juta, dan menunjukkan tren naik meski dalam tekanan ekonomi global.
Selain ekspor, permintaan domestik juga meningkat signifikan. Pertumbuhan pasar pakaian olahraga nasional dipercepat oleh tingginya partisipasi masyarakat dalam aktivitas kebugaran, maraton, sepeda, dan olahraga rekreasional lainnya. Fenomena ini didukung oleh riset dari Statista Market Insights (2024), yang mencatat bahwa nilai pasar sportswear (pakaian olahraga) di Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 7 – 8% per tahun hingga 2027, terutama pada segmen athleisure dan pakaian berbasis teknologi (moisture-wicking, UV protection).
“Tak hanya itu, beberapa merek lokal seperti Erigo Active, Shining Bright, Evos Gear, hingga Eiger Sportwear mulai masuk ke segmen premium dan menunjukkan kinerja menjanjikan, baik melalui kanal ritel maupun e-commerce,” ujar Menperin.
Perkembangan kinerja yang cukup baik, dan menghantarkan pada optimisme bangsa, juga terjadi pada industri sepatu olahraga nasional. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor produk sepatu olahraga Indonesia selama periode Januari – April 2025 tetap menunjukkan kinerja yang signifikan, yakni mencapai USD1,39 miliar.
Selain itu, industri sepatu olahraga Indonesia tumbuh CAGR 13,1% dalam lima tahun terakhir dan berada di peringkat ke-3 dunia sebagai eksportir alas kaki terbesar dengan 450 juta pasang per tahun, dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 500 ribu orang di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. “Posisi ini memperkuat kepercayaan kita bahwa industri ini memiliki fondasi kuat dan momentum untuk terus ekspansi di pasar global,” tuturnya.
Bahkan, permintaan global terhadap produk sepatu olahraga terus tumbuh, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap gaya hidup aktif dan kesehatan pascapandemi. Statista Market Outlook memproyeksikan pasar sepatu olahraga dunia akan mencapai nilai lebih dari USD130 miliar pada tahun 2027, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 5% (CAGR 2023–2027).
“Ini menjadi peluang besar bagi pelaku industri nasional untuk terus memperluas akses pasar, khususnya ke kawasan dengan pertumbuhan konsumsi baru seperti Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika,” imbuhnya.
Menurut Menperin, tak dapat dimungkiri, kekuatan industri sepatu olahraga nasional tidak hanya bertumpu pada skala besar berorientasi ekspor, tetapi juga tumbuh dari akar rumput melalui IKM yang tersebar di berbagai daerah. Sentra IKM alas kaki yang tersebar di wilayah Cibaduyut (Bandung), Magetan (Jawa Timur), Bogor, Garut, hingga Padang dan Palembang, telah lama dikenal sebagai basis produksi alas kaki yang kompeten, termasuk sepatu olahraga.
Selanjutnya, peran IKM dalam industri alat olahraga juga tidak kalah prospektif. Berdasarkan data BPS, sepanjang tahun 2024, industri alat olahraga nasional mencatatkan nilai ekspor sebesar USD275,29 juta. “Meskipun nilai ini masih relatif kecil dibandingkan subsektor manufaktur lainnya, namun menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di tengah tren global yang semakin mengedepankan kesehatan dan kebugaran,” jelas Menperin.
Berdasarkan riset dari Statista Market Insights dan Grand View Research Tahun 2024, nilai pasar global alat olahraga diproyeksikan akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 5 – 7% per tahun hingga 2028, mencapai lebih dari USD 185 miliar secara global.
“Di Indonesia sendiri, tingginya permintaan alat-alat olahraga menjadi peluang strategis untuk memperkuat ekosistem industri dalam negeri, terutama melalui peningkatan kapasitas dan kualitas produksi pelaku lokal. Dalam ekosistem ini, banyak IKM di Indonesia telah memproduksi alat olahraga untuk kebutuhan lokal maupun ekspor, seperti produsen bola, matras olahraga, barbel, dan peralatan senam,” ungkapnya.
Menperin juga menyampaikan, industri sepeda dan aksesoris semakin mendapatkan tempat di pasar domestik, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup aktif, olahraga berkelanjutan, dan transisi menuju transportasi ramah lingkungan. Fenomena ini tidak hanya dipicu oleh tren kebugaran pascapandemi, tetapi juga ditopang oleh kesadaran lingkungan serta efisiensi mobilitas perkotaan.
Berdasarkan data BPS dan International Trade Centre (ITC) Trade Map, nilai ekspor sepeda Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar USD119 juta, dengan pasar utama ekspor sepeda Indonesia mencakup Belanda, Jerman, Jepang, dan Malaysia. Industri sepeda memiliki pertumbuhan permintaan yang konsisten, terutama di kategori sepeda gunung (MTB), sepeda lipat, dan city bike.
Dari sisi permintaan domestik, laporan Statista Market Forecast (2024) menunjukkan bahwa pasar sepeda di Indonesia diproyeksikan mencapai nilai lebih dari USD1,1 miliar pada tahun 2027, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 6 – 8%. “Pemerintah melalui berbagai program seperti Kota Tanpa Emisi, revitalisasi jalur sepeda, dan Hari Bersepeda Nasional ikut memperkuat tren ini. Dalam ekosistem industri ini, IKM memegang peran sangat penting, terutama pada sektor komponen, aksesori, dan perakitan sepeda,” tambah Menperin.
MONITOR, Yogyakarta - Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University bersama Rekam Nusantara…
MONITOR, Tangsel - Sebanyak 18.024 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di Tangerang Selatan menerima…
MONITOR, Jakarta – Salah satu aplikator trsnsportasi daring terbesar di Indonesia – Maxim sukses menyelenggarakan…
MONITOR, Yogyakarta - Berdasarkan surat Keterbukaan Informasi Jasa Marga tanggal 24 Juli 2025, mengenai penyelesaian…
MONITOR, Jakarta - Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (Jogja-Solo) terus menunjukkan kontribusi nyatanya dalam menghadirkan konektivitas…
MONITOR, Semarang - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendukung inisiatif Asosiasi Muslimah Pengusaha…