PEMERINTAHAN

Swasembada Daging Ayam dan Telur, Pemerintah Siap Borong untuk Makan Bergizi Gratis

MONITOR, Jakarta – Pemerintah mengapresiasi pencapaian subsektor peternakan nasional yang telah mencapai swasembada untuk dua komoditas utama: ayam dan telur. Langkah ini menjadi fondasi kuat bagi pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang merupakan bagian penting dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, saat menghadiri Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) 2025 di Halaman Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Minggu, 20 Juli 2025.

“Saya apresiasi karena ternyata Indonesia sudah swasembada untuk daging ayam dan telur. Dengan program MBG, kebutuhan protein hewani ini pasti akan meningkat,” ujarnya.

Hasan menegaskan bahwa pemerintah siap menyerap hasil produksi dalam negeri untuk kebutuhan program pangan gizi. Menurutnya, kebutuhan logistik dari satuan program ini cukup besar.

“Jika satu SPPG membutuhkan 300 ekor ayam dan 3.000 butir telur per hari, berarti akan cukup banyak telur dan ayam yang dibutuhkan,” kata Hasan.

Pernyataan Hasan menegaskan pentingnya keberlanjutan subsektor peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya protein hewani yang menjadi kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyebut penyediaan protein hewani sebagai bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa penguatan konsumsi protein tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.

“Festival ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendorong konsumsi protein hewani sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia unggul. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat,” ujar Agung.
Program ini juga didorong oleh kalangan akademisi dan asosiasi peternakan nasional. Mereka melihat peningkatan konsumsi produk peternakan seperti ayam, telur, dan susu tidak hanya menjadi peluang ekonomi, tapi juga bagian penting dari intervensi gizi berbasis sumber daya lokal.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk asosiasi peternakan, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pelaku industri, arah pembangunan peternakan Indonesia kian mengarah pada pencapaian gizi berkelanjutan, yang berpijak pada kemampuan produksi dalam negeri.

Recent Posts

Seleksi Administrasi Beasiswa Zakat Indonesia Resmi diumumkan, Cek di Akunmu ya!

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan sejumlah Lembaga…

6 jam yang lalu

Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi Magister PAI, UID Komitmen Jaga Mutu dan Kualitas Perguruan Tinggi

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga mutu dan kualitas…

6 jam yang lalu

Soal Kerja Sama AS, Puan Ingatkan Pemerintah Lindungi Data Pribadi WNI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons pernyataan Gedung Putih terkait kerja sama…

8 jam yang lalu

Atasi Kemacetan, Pemkot Tangsel Bakal Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Rawa Buntu

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai memetakan…

8 jam yang lalu

Dharma Wanita Kemenperin Resmikan Taman Asuh Anak ‘Gempita’

MONITOR, Jakarta - Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Perindustrian bersama Dharma Wanita…

9 jam yang lalu

Peringati Hari Anak Nasional, Dirut Jasa Marga Sampaikan Komitmen dan Dedikasi bagi Pendidikan Inklusif

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025, Direktur Utama…

10 jam yang lalu