Direktur Diktis, Prof. Sahiron
MONITOR, Jakarta – Direktorat Pendidikan Tiggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis Kemenag RI baru saja menggelar Kick Off Event Konferensi Internasional Tahunan Studi Islam (AICIS) Tahun 2025 di Aula H.M. Rasjidi Kemenag Thamrin Jakarta Pusat.
Direktur PTKI, Prof. Sahiron berharap AICIS Tahun 2025 yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang bisa menghasilkan rekomendasi yang mengarah pada kebijakan publik.
“Ya, jadi nanti AICIS akan kita selenggarakan pada akhir bulan Oktober. Output-nya, selain artikel-artikel yang dipresentasikan dalam seminar, juga akan dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional maupun internasional,” Kata Prof. Sahiron kepada media.
“Secara khusus, publikasi itu ditargetkan masuk ke jurnal-jurnal bereputasi seperti yang terindeks Scopus atau yang memiliki rekognisi internasional setara. Selain itu, hasil dari pembicaraan-pembicaraan dalam seminar juga akan mengarah pada rekomendasi kebijakan publik,” Sambungnya.
Sahiron memaparkan, salah satu contoh pembahasan yang mengarah pada kebijakan publik yaitu soal ekoteologi. Menurutnya, salah satu yang menjadi konsentrasi Menteri Agama yaitu tentang bagaimana misalnya menjaga alam sekitar lingkungan.
“Maka kemudian kita berikan masukan-masukan dari seminar itu di misalnya kementerian pertanian lah, kehutanan dan seterusnya, lingkungan hidup dan seterusnya, kayak begitu,” Paparnya.
Terkait dengan keagamaan, Kata Sahiron, Kemenag akan membuat kebijakan-kebijakan yang bisa membuat masyarakat hidup berdampingan secara harmonis sehingga moderasi beragama menjadi lebih kuat.
“Nah jadi ada dari sisi publikasi, di sisi lain adalah kebijakan, itu output nantinya,” Imbuhnya.
Sebagai informasi, AICIS+ 2025 akan digelar pada 29–31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, dan mengangkat tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.”
AICIS, yang telah berjalan selama 23 tahun, kini mengalami reposisi besar. Simbol “+” bukan hanya tambahan, melainkan tanda bahwa Indonesia mendorong Islam untuk hadir dalam percakapan global lintas ilmu, termasuk isu perubahan iklim, sains, teknologi, ekonomi berkelanjutan, hingga perdamaian dunia.
MONITOR, Jakarta - Komitmen TNI dalam membangun perdamaian dan memperkuat persatuan di Tanah Papua kembali…
MONITOR, Cirebon - Dalam upaya mendukung program nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading), PT…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyerukan kebangkitan sektor kelautan…
MONITOR, Jakarta - Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan industri minyak atsiri, karena didukung…