Sabtu, 5 Juli, 2025

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Rokhmin: Pelajar NU Harus Jadi Garda Terdepan Inovasi

MONITOR, Jakarta – Aula PCNU Kabupaten Cirebon penuh sesak oleh semangat muda, ratusan pelajar Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul untuk mengikuti seminar “Student Outlook: Menjadi Pelajar Visioner dan Berprestasi di Abad 21” yang digelar PC IPNU-IPPNU Kabupaten Cirebon. Dalam acara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menegaskan bahwa pelajar NU adalah salah satu kunci untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Dalam paparannya yang berjudul Pelajar NU, Pemimpin Masa Depan: Visi, Kompetensi, Imtaq, dan Akhlak Mulia Menuju Indonesia Emas 2045, Prof. Rokhmin menggambarkan besarnya modal dasar Indonesia: bonus demografi, kekayaan sumber daya alam darat dan laut, posisi geo-ekonomi yang strategis, serta pasar domestik yang sangat besar. “Potensi ini seharusnya membuat ekonomi kita bisa tumbuh 10 persen per tahun,” ucap Prof. Rokhmin Dahuri pada Sabtu, (5/7/2025).

Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia masih dibelit masalah-masalah serius: pertumbuhan ekonomi yang lambat, ketimpangan ekonomi yang tinggi, deindustrialisasi, hingga kualitas SDM yang tertinggal. Data yang disampaikannya menunjukkan tingkat literasi Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara, dengan lulusan pendidikan tinggi hanya sekitar 13 persen dari tenaga kerja.

“Kita butuh generasi pelajar NU yang punya visi, kompetensi, iman-taqwa, akhlak mulia, dan mental inovator untuk membawa Indonesia maju,” ujarnya.

- Advertisement -

Prof. Rokhmin juga memaparkan bahwa tantangan global di abad ke-21 semakin kompleks: perubahan iklim, krisis pangan dan energi, hingga ketegangan geopolitik yang berujung pada disrupsi ekonomi. “Kalau kita hanya business as usual, kita akan tertinggal. Maka pelajar NU harus menjadi garda terdepan inovasi,” serunya, mengutip Bill Gates dan Steve Jobs tentang pentingnya berinovasi.

Tak hanya berbicara tentang bangsa secara makro, ia juga menyoroti kondisi Kabupaten Cirebon. Tingkat kemiskinan Cirebon masih di atas rata-rata Jawa Barat, sementara PDRB per kapitanya termasuk rendah. Tingkat pengangguran terbuka pun masih tinggi, dengan banyak tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan yang memadai.

“Tapi ini juga peluang bagi kalian. Dengan visi dan kompetensi, kalian bisa memperbaiki keadaan daerah kalian sendiri,” tegasnya.

Di hadapan peserta yang didominasi siswa SMA dan mahasiswa, ia menekankan empat syarat untuk sukses dan bahagia di dunia-akhirat serta bermanfaat bagi sesama: menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memperkokoh iman-taqwa, berakhlak mulia, dan merancang masa depan dengan rencana yang jelas.

“Jangan jadi generasi yang hanya ikut arus, apalagi terjebak hedonisme, judi online, dan utang. Jadilah generasi yang menginspirasi,” kata Anggota Komisi IV DPR, disambut tepuk tangan.

Ia juga menantang para pelajar untuk menjadi wirausahawan kreatif yang menciptakan lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja. Menurutnya, Indonesia masih kekurangan jumlah wirausahawan produktif yang idealnya minimal 7 persen dari populasi, padahal saat ini baru sekitar 3,5 persen. “Kalau kalian punya inovasi, kalian bisa mengubah negeri ini,” ucap Prof Rokmin.

Acara ini pun menjadi ajang refleksi bagi para pelajar tentang peran mereka sebagai calon pemimpin bangsa. Ketua PC IPNU Kabupaten Cirebon dalam sambutannya menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali pelajar dengan wawasan masa depan yang kritis, realistis, namun penuh optimisme.

Dalam penutupannya, Politisi PDI Perjuangan kembali mengingatkan bahwa kunci dari Indonesia Emas 2045 bukan hanya pada kekayaan alam atau jumlah penduduk semata, melainkan pada kualitas manusianya.

“Jadilah pelajar NU yang visioner, kompeten, beriman, dan berakhlak mulia. Karena kalianlah yang akan mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER