Sabtu, 5 Juli, 2025

Dukung Program PKG, Kemenag Libatkan Jutaan Siswa dan Santri

MONITOR, Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi peserta didik di satuan pendidikan Islam.

“Sebagai kementerian yang membina lebih dari 11 juta siswa madrasah dan santri di seluruh Indonesia, Kemenag telah siap sepenuhnya menjalankan PKG. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas kementerian untuk memastikan generasi muda kita sehat secara jasmani dan rohani,” tegas Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno di Jakarta pada Kamis (3/7/2025).

Program PKG merupakan inisiatif strategis pemerintah yang dimotori Kementerian Kesehatan untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis bagi siswa sekolah, termasuk madrasah dan pesantren. Pelaksanaannya melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kemendagri, Kemenag, dan Kemenkominfo, dengan target menyisir hingga 50 juta anak Indonesia.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PKG sudah berjalan di 37 dari 38 provinsi. “Ini bukti bahwa kolaborasi antar-pemerintah pusat dan daerah sangat kuat. Hanya tinggal satu provinsi yang belum, dan itu sedang kami dorong. PKG bukan hanya program pusat, tetapi gerakan nasional yang menyentuh langsung kepentingan rakyat,” ujarnya.

- Advertisement -

Dalam pelaksanaannya, Kemenag tidak hanya menyiapkan tempat yang layak seperti ruang kelas dan aula, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung seperti alat ukur tinggi badan, timbangan, dan lembar pemeriksaan ketajaman penglihatan. Selain itu, guru dan tenaga kependidikan akan dilibatkan untuk membantu proses pemeriksaan.

“Kami juga melakukan sosialisasi kepada orang tua dan peserta didik, mendorong aktivasi JKN dan penggunaan aplikasi Satu Sehat Mobile agar hasil pemeriksaan bisa langsung diakses secara digital,” ujar Amien Suyitno.

Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, menambahkan bahwa program PKG ini telah mendapat respons positif di media sosial, meskipun ada segelintir narasi negatif. “Kami sudah mulai mendeteksi percakapan organik yang positif dari masyarakat. Namun ada juga kritik, seperti kekhawatiran akan transparansi anggaran. Untuk itu, kami akan memperkuat komunikasi publik, terutama menjelang Hari Anak Nasional,” jelas Fifi.

Ia menekankan pentingnya edukasi bahwa pemeriksaan gratis bukan sekadar formalitas, tetapi menyentuh aspek vital seperti pemeriksaan jantung, diabetes, dan kesehatan mata dan gigi. “Anak-anak perlu tahu bahwa ini bukan tentang takut disuntik, tapi tentang keberanian untuk hidup sehat,” tegasnya.

Dengan jumlah peserta didik di bawah binaan Kemenag yang mencapai lebih dari 11,6 juta jiwa, pelaksanaan PKG di madrasah dan pesantren menjadi krusial dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Kemenag, bersama kementerian lainnya, berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi menjadi budaya hidup sehat yang tertanam sejak dini.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER