Jumat, 4 Juli, 2025

Kenalkan Produk Mamin Premium, Kemenperin Siap Gelar Specialty Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian proaktif mengakselerasi pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri, yang terbukti menjadi salah satu sektor strategis penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam kegiatan Pre-Event Specialty Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

“Industri makanan dan minuman terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pada Triwulan I tahun 2025, kontribusi sektor ini mencapai 41,15 persen terhadap PDB industri non-migas, dan 7,2 persen terhadap PDB nasional,” ujar Faisol Riza.

Menurutnya, sektor mamin terus menunjukkan tren pertumbuhan positif, dengan realisasi pertumbuhan sebesar 6,04 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2025. Dari sisi perdagangan luar negeri, industri ini juga berhasil mempertahankan surplus neraca dagang sebesar USD8,67 miliar, dengan nilai ekspor mencapai USD11,78 miliar sepanjang Januari–Februari 2025.

“Investasi di sektor ini juga semakin diminati. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp22,63 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor yang semakin tinggi terhadap potensi industri makanan dan minuman Indonesia,” ungkap Faisol.

- Advertisement -

Wamenperin menambahkan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan industri mamin berkat keragaman sumber daya hayati. “Sumber daya tersebut dikembangkan menjadi produk bernilai tambah tinggi dengan orientasi ekspor,” imbuhnya.

Adapun sejumlah subsektor industri mamin yang mencatatkan kinerja gemilang, di antaranya, industri pengolahan kakao/cokelat yang saat ini menempatkan Indonesia sebagai produsen produk olahan kakao terbesar ke-4 di dunia dengan nilai ekspor lebih dari USD2,4 miliar dan volume ekspor 304 ribu ton pada tahun 2024.

Selanjutnya, industri pengolahan teh menorehkan ekspor sebesar 36.738 ton atau USD59,24 juta. Selain itu, industri pengolahan buah juga memiliki potensi besar dengan capaian ekspor 402 juta ton atau USD510 juta. “Industri kopi juga terus berkembang pesat. Indonesia telah mengekspor 196.875 ton kopi olahan senilai USD 661,9 juta pada tahun 2024,” sebutnya.

Sedangkan, untuk industri pengolahan susu, nilai ekspor tercatat USD233,5 juta pada 2024, naik dari USD230 juta pada 2023. Namun Faisol menyatakan, perlunya pengoptimalan produk hilir susu untuk mengurangi jumlah impornya, sehingga Kemenperin fokus pada pengembangan industri domestik melalui inovasi produk fermentasi, pangan fungsional, dan diversifikasi sumber susu.

“Sebagai salah satu langkah akselerasi untuk mencapai sasaran tersebut, Kemenperin akan menyelenggarakan kegiatan Specialty Indonesia 2025 pada tanggal 4–8 Agustus 2025 di Gedung Kemenperin, Jakarta,” tutur Wamenperin.

Specialty Indonesia 2025 ini menjadi momentum strategis untuk semakin memperkenalkan produk-produk premium industri mamin seperti kopi, teh, kakao, dan olahan buah terbaik yang telah dikurasi. “Istilah specialty merujuk pada produk berkualitas terbaik dengan standar khusus yang mencakup aroma, rasa, hingga proses produksi yang berkelanjutan dan menggunakan teknologi terkini,” jelasnya.

Apalagi, tren global mengarah pada produk premium dan sustainable. Hal ini membuat Indonesia punya peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam kategori specialty berkat kekayaan hayati di dalam negeri.

Pada rangkaian kegiatan hari ini, Kemenperin juga secara resmi membuka pendaftaran bagi calon peserta pameran, business matching, dan kompetisi yang akan berlangsung selama Specialty Indonesia 2025. “Kami mengundang seluruh pelaku industri, potential buyer, dan masyarakat luas untuk berpartisipasi. Bersama-sama kita dorong pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia agar semakin berdaya saing di pasar global,” tegas Faisol.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menyampaikan, tahun lalu Direktorat Jenderal Industri Agro telah mengadakan kegiatan Specialty Indonesia 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Duta Besar negara Bahrain, Uni Emirat Arab dan Ethiopia serta perwakilan Kedutaan Besar dari beberapa negara sahabat lainnya, perwakilan Kementerian/Lembaga, asosiasi industri, asosiasi pengguna serta para jurnalis.

“Pelaksanaan Specialty Indonesia 2024 mampu menarik pengunjung lebih dari 5.000 orang selama empat hari pelaksanaan kegiatan, yang diikuti oleh 42 exhibitor. Specialty Indonesia 2024 juga dimeriahkan dengan beberapa side events yang meliputi Arummi Barista Challenge, Manual Brew Throwdown Competition serta Bean to Bar Competition. Kegiatan – kegiatan tersebut mendapat respons dan antusiasme yang cukup baik dari pelaku industri maupun stakeholders yang terlibat,” paparnya.

Berdasarkan evaluasi kegiatan tahun lalu, Direktorat Jenderal Industri Agro akan kembali melaksanakan kegiatan Specialty Indonesia pada tahun 2025. Kegiatan ini akan terdiri dari beberapa agenda, antara lain pameran, business matching, talk show, workshop, dan kompetisi.

“Kegiatan ini merupakan wujud dari komitmen kami dalam melakukan substitusi impor, penguasaan pasar dalam negeri, pengembangan potensi ekspor serta mendorong perkembangan produk specialty, dengan cara mempertemukan pelaku usaha dengan potential buyer, serta menarik minat masyarakat luas melalui side events yang disesuaikan dengan kondisi dan selera konsumen saat ini,” pungkas Putu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER