Jumat, 4 Juli, 2025

Kemenag Bersama UINSA Surabaya Gelar Skoring Hasil Tes Akademik dan Bakat Skolastik BIB 2025

MONITOR, Surabaya – Setelah melalui rangkaian seleksi ketat, mulai dari tes skolastik hingga potensi kepribadian, pelaksanaan skoring akhir bagi calon Awardee Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2025 di UIN Sunan Ampel Surabaya berlangsung sukses pada 29 Juni-1 Juli 2025.

Lulus Test Akademik dan Bakat Skolastik merupakan tahapan penting bagi ribuan peserta untuk melaju ke tahap akhir, yaitu wawancara. “Ada tiga tahap seleksi dalam BIB 2025, seleksi administrative, seleksi akademik dan bakat skolastik dan seleksi akhir, wawancara yang harus dilalui untuk sukses menjadi awardee”, kata Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI Ruchman Basori.

Kegiatan skoring dilakukan secara terpusat dan berbasis sistem merit, dengan melibatkan tim ahli dari Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UINSA Surabaya, dan UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta sengan didampingi langsung tim dari PUSPENMA.

UINSA menggandeng para akademisi dan praktisi dari berbagai kampus mitra, yang memiliki kompetensi kuat di bidang pengukuran potensi dan karakter. “Kami memastikan proses ini berjalan objektif, akurat, dan sesuai dengan prinsip keadilan. Proses skoring ini bukan sekadar teknis penjumlahan, tapi juga refleksi dari harapan terhadap karakter penerima beasiswa yang kami dambakan: cerdas, tangguh, dan moderat,” kata Ruchman Basori, di tengah kegiatan pada Senin (30/7/2025).

- Advertisement -

Lebih lanjut, Ruchman menjelaskan bahwa penerima BIB ideal adalah mereka yang cerdas secara akademik dan mampu menyelesaikan studi tepat waktu, tangguh dalam menghadapi tantangan dan memiliki daya juang tinggi. Serta moderat dalam beragama, menjunjung pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Sementara itu Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., mengapresiasi sistem kerja sinergis dan kolaboratif antara Puspenma dengan kampusnya, dalam seleksi BIB terutama dalam test bakat skolastik.

“Kerja fasilitatif yang dilakukan UINSA untuk GPL (Ga Pake Lama) telah menghasilkan hasil yang berkali-kali lipat. Ini sistem kerja buy one get two. Kami tidak hanya membantu seleksi, tapi juga mendapatkan pengalaman dan kontribusi kelembagaan dalam mendukung SDM unggul,” ungkap Muzakki.

Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa semangat GPL bukan hanya tentang kecepatan teknis, tetapi mencerminkan mentalitas kerja yang adaptif dan solutif. Menurutnya, dalam proses seleksi nasional seperti BIB, dibutuhkan desain instrumen yang tepat dan akurat agar seleksi tidak hanya cepat, tetapi juga sahih dalam menentukan siapa yang benar-benar layak menerima beasiswa.

Kerja kolektif ini adalah bentuk nyata dari kesiapan UINSA memasuki era Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), di mana kemitraan dan efektivitas tata kelola menjadi pilar utama. “UINSA siap menjadi mitra strategis kementerian maupun lembaga lain dengan melibatkan tim yang ahli di bidangnya,” imbuhnya.

Ketua PSPPP UINSA, Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd., mengatakan, skoring merupakan fase paling sensitif dalam seleksi. Oleh karena itu, seluruh instrumen dinilai secara ketat menggunakan prosedur validasi multi-level. “Kami menjaga proses ini agar tetap akuntabel. Semua data diproses secara sistemik, tidak ada manipulasi, tidak ada kompromi,” ujarnya.

Hasil skoring akhir akan diumumkan secara resmi oleh PUSPENMA dalam waktu dekat, setelah melalui tahap konsolidasi dan finalisasi data nasional dengan UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta selaku Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP). Pelaksanaan skoring pada UIN Jogjakarta dilaksanakan pada 1-2 Juli 2025.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER