Minggu, 15 Juni, 2025

Israel Serang Iran, DPR Peringatkan Dunia Jangan Terjebak Skenario Netanyahu

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras aksi militer Israel yang menyerang fasilitas nuklir Iran dan sejumlah titik strategis di negara lainnya. Ia menyebut serangan ini sebagai bentuk agresi terbuka yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperlihatkan wajah brutal Israel yang semakin kehilangan legitimasi moral di mata dunia.

Menurut Sukamta, eskalasi ini bukanlah respons pertahanan, melainkan bagian dari manuver politik Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu yang tengah terpojok oleh tekanan internasional dan krisis legitimasi di dalam negeri.

“Netanyahu sedang dalam tekanan luar biasa. Dukungan Barat terhadap kebrutalan genosidanya di Gaza mulai surut. Bahkan dari dalam negeri Israel sendiri, gelombang kritik atas kepemimpinannya kian membesar,” kata Sukamta, Sabtu (14/6/2025).

Adapun serangan Israel terhadap Iran dilakukan dengan dalih menanggapi keterlibatan Teheran dalam mendukung kelompok Hamas dan Hizbullah, yang berkonflik dengan Israel sejak setahun terakhir. Serangan itu bermula dari serangan mendadak Israel ke wilayah Iran pada Jumat (13/6). Militer Israel melancarkan serangan rudal ke kota Teheran.

- Advertisement -

Serangan itu menghancurkan sejumlah bangunan di ibukota Iran, Teheran. Beberapa petinggi militer hingga ilmuwan nuklir Iran dilaporkan meninggal dunia. Netanyahu mengatakan serangan Israel menyasar situs nuklir yang berada di wilayah Iran.

Ledakan di Teheran ini juga merupakan serangan pembuka dari operasi besar yang akan dilancarkan Israel ke Negeri Persia tersebut.

Iran pun mulai melancarkan serangan balasan ke Israel pada Jumat (13/6) siang dengan 100 rudal yang dilepaskan militer Iran ke wilayah Israel. Pihak Israel mengklaim berhasil mencegat serangan rudal Iran.

Serangan rudal Iran ke Israel makin intens pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Tercatat kota Tel Aviv dan Yerusalem di Israel menjadi dua wilayah yang menjadi sasaran serangan rudal Iran.

Melihat aksi saling serang antara Israel dan Iran, Sukamta berpandangan serangan Israel ke Iran hanya sebagai langkah mencari perhatian dari negara barat.

“Maka serangan ke Iran tampak seperti langkah putus asa untuk kembali menarik simpati negara-negara Barat yang memang punya sentimen terhadap Iran, apalagi terkait isu nuklir,” tutur anggota Komisi hubungan internasional DPR ini.

Sukamta menilai, Israel kini lebih pantas disebut sebagai agresor regional, bukan lagi negara yang berperang untuk mempertahankan diri. Ia berharap agar global tetap berfokus pada serangan Israel ke Palestina.

“Ini bukan soal eksistensi Israel, ini soal eksistensi politik Netanyahu. Dunia internasional tidak boleh terkecoh. Fokus utama tetap harus pada genosida terhadap rakyat Palestina yang hingga kini belum dihentikan,” sebut Sukamta.

“Jangan biarkan serangan ke Iran ini menjadi pengalih perhatian yang membuat dunia melupakan kejahatan utama yang sedang berlangsung,” tambah Lesgislator dari Dapil Yogyakarta itu.

Sukamta juga menyerukan kepada komunitas internasional, termasuk Indonesia dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk tetap konsisten menolak segala bentuk kejahatan kemanusiaan dan tidak terseret dalam narasi provokasi baru yang dimainkan oleh Israel dan sekutunya.

“Kita harus tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Jangan kehilangan fokus. Palestina masih dijajah, rakyatnya masih dibunuh. Dunia harus tetap bersuara lantang terhadap kejahatan itu, bukan justru terpecah fokus karena skenario provokasi baru,” tutup Sukamta.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER