Kamis, 12 Juni, 2025

Temui Sekjen DPN, HKTI Lumajang sampaikan Aspirasi Petani Tebu dan Insentif Mekanisasi Pertanian

MONITOR, Jakarta – Dewan Pengurus Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPC HKTI) Kabupaten Lumajang Jawa Timur melakukan pertemuan bersama Sekjen Deswan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI Manimbang Kahariady di Kantor HKTI di Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua HKTI Lumajang, Muhammad Jamaludin, Dewan Pembina HKTI Lumajang Dani Adriansyah dan Bendahara Rizan Setiadi.

Dalam pertemuan tersebut ketua HKTI Lumajang Muhammad Jamaludin menyampaikan maksud kunjungannya untuk silaturahmi, perkenalan dan menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari DPN HKTI dan DPD Jawa Timur atas kepercayaan yang diberikan amanat memimpin HKTI Lumajang. Selain itu pertemuan juga membahas terkait rencana Munas HKTI yang akan digelar pada bulan Juni 2025 ini.

“Kedepan kami mohon arahan dan bimbingannya selalu agar mampu mengemban amanat ini memperjuangkan kemajuan pertanian dan petani Indonesia mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya kepada media.

- Advertisement -

Selain itu, dalam kunjungan tersebut DPC HKTI Lumajang juga menyampaikan beberapa aspirasi dari para petani agar dapat diperjuangkan oleh DPN HKTI yakni terkait turunnya harga gula ditengah panen raya tebu di Jawa Timur dan Lumajang yang disampaikan Dewan Pembina HKTI Lumajang Dani Adriansyah.

“Saat ini di Jawa Timur khususnya Lumajang sedang berlangsung panen raya tebu, akan tetapi disaat bersamaan mengalami penurunan harga gula dari semula Rp.15,000/kg kini menjadi Rp.14,500 dimana di HPP tersebut gula sering kali tidak dibeli oleh pedagang bahkan terus bergerak turun di bawah HPP saat lelang berlangsung yang membuat macet pembayaran hasil panen tebu,” kata Dani.

Ditambah cuaca kemarau basah yang mempengaruhi turunnya rendemen juga, tutur Dani tidak cukup itu harga tetes turun hampir 50% dari harga tahun lalu,kompleksnya masalah ini membuat para petani tebu mulai khawatir, akan jatuhnya pertanian tebu tahun ini.

“Atas dasar itu kami melalui HKTI ini berharap agar pemerintah menerbitkan peraturan harga acuan pembelian gula terendah tahun ini 15.000/kg,” jelasnya.

“Kami juga berharap agar pemerintah membantu menyerap gula hasil panen tahun ini dengan segera mungkin sehingga petani dapat segera menerima hasil dari panen tebu tahun ini,” tambahnya.

Selanjutnya HKTI Lumajang juga menyampaikan pentingnya alat-alat mekanisasi pertanian, baik perawatan, pengolahan dan alat panen tebu di daerah, mengingat tenaga kerja/buruh tani terus berkurang jumlahnya dari masa ke masa namun upaya tersebut menemui kendala dari mahalnya alat-alat tersebut. Ia berharap pemerintah hadir untuk melakukan pengurangan harga atau pembebasan pajak pembelian alsintan

“Kendala yang kami alami adalah mahal nya harga alat-alat tersebut yang membuat petani kesulitan membeli. Kami berharap pemerintah hadir untuk melakukan pengurangan atau pembebasan pajak pembelian alsintan baik traktor maupun alat panen beserta implement lainnya yang dibutuhkan petani agar petani mampu membeli secara mandiri alat-alat tersebut mengingat hal tersebut sangat penting untuk mendongkrak produktivitas pertanian dan hasil petani tebu,” ungkapnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Sekjen DPN HKTI Manimbang Kahariady berjanji akan memperjuangkan baik di internal pengurus sebagai aspirasi bersama termasuk menyampaikan kepada pihak terkait. “Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak khususnya masa depan pertanian dan petani kita,” katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER