MONITOR, Lumajang – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang menyambut baik kunjungan kerja Bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, ke lokasi panen tebu di Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Kabupaten Lumajang, pada tanggal 10 Juni 2025.
Ketua HKTI Lumajang Muhammad Jamaluddin menilai kunjungan Mentan tersebut merupakan sinyal positif atas perhatian pemerintah pusat terhadap komoditas tebu dan kesejahteraan petani di Lumajang.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Menteri Pertanian di tengah-tengah petani tebu Lumajang. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengarkan langsung aspirasi dan memahami tantangan yang dihadapi petani tebu di lapangan,” ujar Jamal kepada media, Senin (9/6/2025).
Jamal menegaskan bahwa komoditas tebu memiliki peran strategis bagi perekonomian Lumajang, namun demikian, petani tebu masih menghadapi berbagai permasalahan.
“Petani tebu di Lumajang sangat berharap adanya perbaikan harga acuan tebu yang lebih menguntungkan, peningkatan rendemen, serta kemudahan akses terhadap pupuk dan bibit berkualitas. Kami juga berharap adanya investasi dalam modernisasi alat panen dan pengolahan tebu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” tegas Jamal.
DPC HKTI Lumajang, terang Jamal berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi seremonial, melainkan menjadi momentum bagi pemerintah pusat untuk segera merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada petani tebu.
Beberapa poin yang menjadi fokus utama DPC HKTI Lumajang antara lain:
Pertama, Stabilitas Harga dan Kualitas Gula: Mendorong kebijakan yang memastikan stabilitas harga gula di tingkat petani dan konsumen, serta peningkatan kualitas gula nasional.
Kedua, Peningkatan Rendemen: Fasilitasi penelitian dan pengembangan varietas tebu unggul serta praktik budidaya yang mampu meningkatkan rendemen.
Ketiga, Akses Permodalan dan Sarana Produksi: Mempermudah akses petani terhadap kredit usaha tani, pupuk bersubsidi yang tepat waktu, dan bibit tebu berkualitas.
Keempat, Modernisasi Industri Gula: Mendorong modernisasi pabrik gula, termasuk PG Jatiroto, agar lebih efisien dan mampu menghasilkan produk turunan tebu yang bernilai tambah.
Kelima, Pendampingan dan Pelatihan: Peningkatan program pendampingan dan pelatihan bagi petani tebu terkait praktik budidaya terbaik, pengelolaan hama, dan pascapanen.
“DPC HKTI Lumajang berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara petani tebu dengan pemerintah, serta siap berkolaborasi dalam setiap upaya untuk memajukan sektor pertanian tebu di Lumajang,” kata Jamal.
“Kami yakin, dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan industri gula, sektor pertebuan nasional akan bangkit dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh petani tebu di Indonesia, khususnya di Lumajang,” pungkas Jamal.