Sabtu, 31 Mei, 2025

Pesan Khutbah Jumat Masjid Universitas Pancasila; Bangun Persatuan Lewat Toleransi

MONITOR, Jakarta – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Masjid Attaqwa Universitas Pancasila kembali menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Dalam khutbah Jumat (30/5/2025) bertema “Dengan Toleransi Membangun Persatuan Bangsa”, Ustadz Dr. Ibnu Qoyyim menyerukan perlunya masyarakat Muslim menjadi teladan dalam membangun harmoni di tengah keberagaman Indonesia.

Dalam khutbahnya, Ustadz Ibnu Qoyyim menekankan bahwa hari-hari besar keagamaan yang silih berganti, mulai dari Ramadan hingga Idul Adha, adalah momentum refleksi kebangsaan.  Perbedaan agama, keyakinan tidak perlu memisahkan kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia. Al Quran menerangkan: “Bagimu agamamu bagiku agamaku” Ayat ini adalah dasar teologis untuk hidup berdampingan secara damai dengan siapa pun,” ujar Dr. Ibnu Qoyyim di hadapan jamaah yang memadati masjid.

Ia juga menambahkan bahwa hikmah lain yang sangat fundamental bagi pembangunan bangsa Indonesia adalah pelajaran sikap toleransi di antara Masyarakat yang berbeda agama, keyakinan, kelas sosial, suku, Bahasa, adat budaya, berbeda tingkat pendidikan, kekayaan dan sebagainya. Umat Islam dititipi pesan, diwarnai wanita untuk bisa mengimplementasikan amanah toleransi terhadap saudaranya sebangsa baik secara praktek keagamaan, cara berpandangan maupun dalam bersikap sebagai umat yang unggul, sebagai uswatun hasanah bagi masyarakat luas di tanah air.

“Pelajaran tentang toleransi turut ditanamkan dalam dua kalimat syahadat,” ucapnya.

- Advertisement -

Ustadz Ibnu Qoyyim mengajak jamaah untuk kembali meneladani Rasulullah SAW dalam bersikap terhadap sesama, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan. Rasulullah adalah teladan sempurna dalam menjalin ukhuwah, baik sesama Muslim maupun dengan masyarakat non-Muslim.

Dalam khutbahnya, beliau juga mengutip hadits Nabi Muhammad SAW “Tangan Allah (pertolongan-Nya) bersama dengan jamaah (orang-orang yang kompak bersama dalam kebaikan), maka jika ada seseorang yang menyimpang dari mereka, setan akan memburunya bagaikan serigala yang memburu seekor kambing dari kumpulan kambing” (HR At-Thabrani). Pesan ini ditekankan untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari, baik di tingkat keluarga, masyarakat, maupun bangsa.

Lebih lanjut, Ibnu Qoyyim menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara juga selaras dengan nilai-nilai Islam, terutama dalam hal menghargai kemajemukan dan membangun kebersamaan. Oleh sebab itu, ia mendorong jamaah untuk tidak hanya memahami toleransi secara konseptual, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sosial.

“Mari kita bangun kekompakan kebersamaan, persatuan di antara kita, saudara kita, tetangga kita, dan masyarakat sekitar kita,” serunya.

Khutbah ditutup dengan ajakan agar umat Islam memperkuat solidaritas sosial menjelang Idul Adha. Momentum hari raya kurban diharapkan menjadi wahana untuk menumbuhkan empati dan mempererat hubungan antarwarga, tanpa memandang latar belakang agama atau suku.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER