Kamis, 15 Mei, 2025

Siswa SD Tawuran di Depok, Pemuda Muhammadiyah Desak Disdik Berbenah dan Perkuat Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah

MONITOR, Depok – Insiden tawuran yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Tapos, Kota Depok, baru-baru ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Depok yang mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) untuk segera mengambil langkah tegas dengan memperkuat pendidikan karakter di lingkungan sekolah.

Wakil Sekretaris PDPM Kota Depok, Andi Maulana, mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan alarm keras bagi semua pihak, terutama institusi pendidikan, untuk mengevaluasi pendekatan pembinaan siswa di tingkat dasar.

“Fenomena tawuran di kalangan siswa SD ini sangat memprihatinkan. Ini menunjukkan bahwa ada yang kurang dalam pembinaan karakter di sekolah. Kami mendesak Dinas Pendidikan agar lebih serius membumikan pendidikan karakter yang holistik dan kontekstual di setiap satuan pendidikan,” ujar Andi, Selasa (14/5/2025).

Andi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat dalam membentuk kepribadian anak sejak usia dini.

- Advertisement -

“Pendidikan karakter tidak cukup hanya mengandalkan sekolah. Harus ada sinergi antara guru, orang tua, dan lingkungan sekitar. Jika anak-anak sudah terlibat dalam kekerasan di usia dini, maka ini adalah kegagalan kolektif kita sebagai masyarakat, institusi pendidikan, dan pemerintah,” tambahnya.

Insiden tawuran tersebut terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Peristiwa itu melibatkan dua kelompok siswa dari SD Negeri di wilayah Cilangkap, Tapos. Mereka diduga telah saling janjian melalui media sosial dan berkumpul di sekitar Perumahan Laguna 1 serta area makam RW 03, Cilangkap.

Video kejadian yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah siswa saling kejar dan bentrok dengan menggunakan benda tumpul. Beruntung tidak ada korban luka serius, namun insiden ini telah mencoreng citra dunia pendidikan dasar.
Menanggapi hal ini, Pemuda Muhammadiyah Kota Depok menekankan pentingnya visi jangka panjang dalam pembinaan generasi muda, terutama menjelang momentum besar Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak bisa menatap masa depan Indonesia Emas 2045 jika generasi mudanya sejak dini sudah terbiasa menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Oleh karena itu, sejak SD pun anak-anak harus dibina tidak hanya untuk cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual,” ujar Andi.

Andi juga mengajak para pemuda, khususnya yang tergabung dalam organisasi kepemudaan, untuk turut serta dalam upaya pembinaan anak dan remaja di lingkungan masing-masing.

“Pemuda harus turun tangan, menjadi teladan di tengah masyarakat. Jangan biarkan anak-anak tumbuh tanpa arah. Perlu ada ruang-ruang positif di luar sekolah yang bisa membentuk karakter, seperti taman baca, komunitas olahraga, dan kegiatan keagamaan yang inklusif dan membangun,” pungkasnya.

Di akhir, Andi berharap agar insiden ini tidak hanya disikapi secara reaktif, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat ekosistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.

“Pendidikan seharusnya menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda, bukan hanya untuk menjadi pintar, tetapi juga untuk menjadi baik dan berintegritas,” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER