Sabtu, 10 Mei, 2025

Stadium General Unhalu, Prof Rokhmin beberkan Peran Perguruan Tinggi Bangun Sektor Agromaritim

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri menyoroti pentingnya pendidikan berkualitas dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang kompeten, kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia. Termasuk dalam mengawal pembangunan nasional dalam berbagai bidang diantaranya optimalisasi sektor agromaritim secara berkelanjutan untuk Indonesia Emas 2045.

“Sistem pendidikan Indonesia harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga karakter yang kuat dan adaptif terhadap perubahan zaman” ucap Prof. Rokhmin Dahuri di acara Studium Generale bertema  ‘Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Agro-Maritim Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045, di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara pada Jumat (9/5/2025).

Pendidikan harus mengajarkan keterampilan teknis sekaligus membentuk karakter dan akhlak mulia serta kualitas pengajaran di semua jenjang, dari dasar hingga perguruan tinggi harus diperkuat agar generasi muda siap menghadapi persaingan global.

“Ciri utama negara yang berhasil adalah memiliki sistem pendidikan berkualitas tinggi yang mampu mencetak tenaga kerja produktif, terampil, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” papar Anggota Komisi IV DPR.

- Advertisement -

Ia juga menggarisbawahi peran strategis perguruan tinggi dalam mencetak lulusan yang mampu mengelola potensi laut Indonesia secara berkelanjutan, termasuk dalam bidang akuakultur dan perikanan, sebagai langkah menuju kedaulatan pangan dan energi yang berkelanjutan. Kemudian, ia memaparkan peningkatan peran Universitas Halu Oleo  dalam pembangunan agro maritim berkelanjutan dan Indonesia Emas 2045.

Prof. Rokhmin Dahuri memberikan gambaran Umum Perguruan Tinggi Indonesia. Pada 2024 ada 4.593 Perguruan Tinggi, 8,48 Juta Mahasiswa terdaftar, 29.413 Program Studi, 312.890 Dosen. Dari 75 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia 2024 Versi Edurank (Kemendikbud Ristek, 2024), Universitas Halu Oleo menempati rangking 54.

Selanjutnya, pada peringkat Perguruan Tinggi menurut QS World University Rankings (2024) IPB pada peringkat 449. Sementara, pada Peringkat Perguruan Tinggi menurut QS Asian University Rankings (2024) IPB pada ke 122.

“Namun, berpengetahuan tidak cukup melalui core subjects saja, harus dilengkapi karakter kuat, kemampuan kreatif, dan didukung kemampuan memanfaatkan teknologi,” kata Guru Besar IPB University itu.

Dengan lulusan (alumni) PT (Perguruan Tinggi) unggul: kompeten pada bidangnya, memiliki hard skills dan soft skills yang baik (seperti diuraikan diatas); niscaya para 
lulusan PT akan siap bekerja di dunia industri (Perusahaan, swasta), pemerintah (ASN), Koperasi, LSM, MNCs, dan lainnya; menciptakan lapangan kerja sendiri (berwirausaha, jadi pengusaha/entrepreneur); atau sebagai peneliti (perekayasa) berkaliber nasional maupun dunia. 

“Dengan lulusan Perguruan Tinggi yang unggul, maka alumni akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa Indonesia, bahkan dunia,” tegasnya.

Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan global pada tahun 2045, dengan dukungan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan bonus demografi yang menguntungkan, dengan strategi transformasi struktural yang beralih dari ketergantungan pada sumber daya alam mentah menuju industri manufaktur bernilai tambah.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang mandiri dan unggul dalam sektor agromaritim, dengan memanfaatkan keunggulan sumber daya alam dan bonus demografi yang ada,” ujarnya.

Dalam paparannya, Prof. Rokhmin Dahuri menekankan bahwa Indonesia, dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa dan posisi geografis yang strategis, memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan global pada tahun 2045.

Namun, untuk mencapai visi tersebut, diperlukan transformasi struktural ekonomi dari ketergantungan pada sumber daya alam mentah menuju industri manufaktur bernilai tambah tinggi. Sektor agro-maritim, ekonomi digital, ekonomi biru, dan ekonomi hijau yang berbasis pada prinsip-prinsip Pancasila harus menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.

Pembangunan yang holistik dan berkelanjutan harus menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sumber daya manusia (SDM) unggul perlu dilahirkan melalui pendidikan berkualitas, yang mendorong kompetensi, kreativitas, inovasi, etos kerja tinggi, dan akhlak mulia.

Kestabilan politik dan perdamaian sosial menjadi fondasi utama agar ekonomi Indonesia berkembang secara kondusif.

Prof. Rokhmin Dahuri menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, termasuk akuakultur dan perikanan, untuk menjamin kedaulatan pangan dan energi.

“Indonesia harus memanfaatkan potensi maritimnya untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan, demi kesejahteraan rakyat dan posisi strategis di kancah global,” tambah Prof Rokhmin.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kepemimpinan yang kompeten, jujur, dan visioner. Kepemimpinan semacam ini akan memastikan bahwa arah pembangunan tetap pada jalur yang benar dan berkelanjutan.

Melalui kepemimpinan yang visioner, pendidikan berkualitas, inovasi teknologi, serta penguatan ekonomi berbasis agro-maritim, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju dan berdaulat.

Dalam paparannya, Menteri Kelautan dan Perikanan (2001–2004) itu, menyebut Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai salah satu universitas yang memiliki peran strategis dalam pembangunan wilayah pesisir dan kepulauan Indonesia. Ia menilai bahwa UHO mampu mencetak lulusan berkualitas yang mendukung misi Indonesia Emas 2045.

UHO yang kini dipimpin oleh Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc.,  merupakan salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia timur. Didirikan pada 19 Agustus 1981 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Awalnya, UHO adalah cabang dari Universitas Hasanuddin Makassar, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai universitas negeri.

Nama “Halu Oleo” diambil dari nama seorang tokoh adat setempat yang dihormati karena perannya dalam menjaga nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal. Sebelum menjadi universitas negeri, UHO berawal sebagai cabang Universitas Hasanuddin Makassar.

Seiring perkembangannya, UHO ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri dan terus mengalami transformasi menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang unggul 
di wilayah kepulauan. 

Dengan fokus pada pengembangan sumber daya maritim, pertanian, dan lingkungan, UHO berkomitmen mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan  pembangunan Sulawesi Tenggara dan Indonesia secara berkelanjutan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER