MONITOR, Tangsel – PT Marga Trans Nusantara (MTN) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Jalan Tol Kunciran–Serpong, terus menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan jalan tol, serta program beautifikasi lingkungan secara berkelanjutan sepanjang tahun 2024.
“Langkah ini merupakan bagian dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta wujud nyata dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih aman, nyaman, dan menyenangkan bagi pengguna jalan,” Terang Presiden Direktur PT Marga Trans Nusantara, Oemi Vierta Moerdika melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
“Jalan Tol Kunciran–Serpong sepanjang 11,135 km ini dikelola secara optimal oleh MTN dengan dukungan armada operasional lengkap: 2 unit Mobile Customer Service, 2 unit derek, 1 unit ambulans, 1 unit rescue, 2 unit Patroli Jalan Raya, dan 1 unit Satgas Siaga,” Lanjutnya.
Untuk memastikan jalan tol tetap dalam kondisi prima dan bebas lubang (zero pothole), PT MTN mengerahkan Tim Siaga SPM yang terdiri dari 37 personel yang siaga setiap saat untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat di lapangan.
“Saat ini PT MTN mengoperasikan 9 gerbang tol dan 36 lajur aktif dengan rata-rata volume lalu lintas harian mencapai 114.627 kendaraan, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 56,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (73.127 kendaraan/hari),” Imbuhnyq.
Sebagai bagian dari jaringan strategis Jakarta Outer Ring Road II (JORR II), Jalan Tol Kunciran–Serpong memegang peran penting dalam memperkuat konektivitas kawasan barat daya Jabodetabek.
“Tol ini menjadi akses utama menuju Banten dan Merak dari Jakarta, sekaligus penghubung kawasan Banten–Jakarta–Bogor–Ciawi yang mempercepat distribusi orang dan barang ke berbagai wilayah penyangga seperti Tangerang dan Tangerang Selatan,” pungkasnya.
Keberadaan jalan tol Kunciran-Serpong juga mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten sebagai wilayah penyangga Ibu Kota dengan pendekatan pembangunan berbasis tata ruang berkelanjutan. Selain itu, tol ini mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan kawasan, khususnya di Tangerang Raya.
Dengan waktu tempuh yang lebih efisien dan koneksi langsung ke simpul transportasi utama, seperti Bandara Soekarno-Hatta dan kawasan industri, Jalan Tol Kunciran–Serpong memperkuat mobilitas logistik, memperlancar arus komuter, serta meningkatkan daya saing wilayah sebagai kawasan produktif dan berkelanjutan.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan meliputi:
- Pelapisan ulang permukaan jalan (Scrapping Filling Overlay) sepanjang 8.884 meter untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan berkendara;
- Penyempurnaan pagar pengaman (chainlink fence) pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan overpass seluas 426,34 m² guna meningkatkan keamanan;
- Pembersihan dan pengecatan guardrail sepanjang 40.536,26 meter untuk menjaga visibilitas dan estetika;
- Pelapisan ulang cat bullnose dan kansteen pada gerbang tol seluas 2.349,20 m²;
- Pemasangan Oblique Approach Booth (OAB) di Gerbang Tol Kunciran 4 dan 5 (total 6 lajur) guna mendukung efisiensi layanan transaksi;
- Penanaman dan pengembangan lansekap di 5 titik dengan total 37.118 tanaman, sebagai upaya menjaga keseimbangan ekologi dan mengurangi polusi kendaraan;
- Penambahan fasilitas publik, seperti Plaza Communal Space Matara (area istirahat), SPKLU, ruang laktasi, toilet difabel, serta area parkir khusus difabel dan wanita;
- Perolehan Sertifikat Green Toll Road Indonesia kategori Gold, dengan capaian nilai awal tertinggi sebesar 89,76, sebagai bukti nyata pengelolaan jalan tol yang ramah lingkungan, hemat energi, dan berkelanjutan;
- Pelapisan ulang marka jalan seluas 16.707,56 m² untuk mendukung keselamatan berkendara;
- Pemasangan 15 unit crush cushion sebagai sistem peredam benturan untuk mengurangi risiko kecelakaan fatal.