MONITOR, Depok – Wali murid SD Negeri Utan Jaya kembali dibuat cemas. Itu setelah, gerbang sekolah anak-anak mereka kembali digembok oleh pihak yang mengklaim sebagai ahli waris, Selasa (6/5/2025).
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto pun merespon aksi penggembokan gerbang sekolah itu. “Saya sudah menghubungi bagian aset Pemkot dan Dinas Pendidikan,” ujar politisi PKB ini.
Alasan Siswanto menghubungi bagian aset dan Disdik, itu karena sebelumnya sudah menyampaikan masalah sengketa SDN Utan Jaya. “Ya, saya sampaikan masalah ini saat pembahasan akhir Pansus LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Walikota 2024 kemarin,” akunya.
“Saya minta ke bagian aset agar menyelesaikan aset Pemkot yang bersengketa. Bahkan spesifik saya menyebut sengketa lahan SDN Utan Jaya,” sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan, Pemkot Depo akan melakukan pendataan seluruh aset. Sedangkan terkait dengan sengketa lahan SDN Utan Jaya, pihak Pemkot meminta ahli waris mengajukan gugatan.
“Sebenarnya saya kurang puas dengan jawaban bagian aset. Sebab, masih ada cara lain yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan sengketa. Namun pada waktu itu saya mencoba mengikuti cara berpikir Pemkot,” tandas Siswanto.

Karena Pemkot meyakini jika lahan SDN Utan Jaya itu asetnya, legislator dapil 6 ini pun meminta kepada kepada Pemkot agar melakukan penjagaan. “Agar tidak terjadi lagi penggembokan gerbang,” tuturnya.
“Dan, Pemkot pun berjanji bila ada aksi penggembokan lagi, mereka meminta aparat kepolisian untuk turun,” tambahnya.
Oleh karena itu, Siswanto pun menagih janji bagian aset. Bakal meminta aparat kepolisian turun membuka gembok gerbang SDN Utan Jaya. “Sudah saya tagih tadi. Dan, bagian aset mengaku akan berkoordinasi dengan Disdik sebagai pengguna aset untuk membuat LP (Laporan Kepolisian),” katanya.
“Saya juga sudah menghubungi Kadisdik untuk menyikapi masalah ini secara serius. Alhamdulillah, sudah dijawab. Jika besok gembok tidak dibuka, maka akan lapor ke Polsek,” pungkas Siswanto.