MONITOR – Di tengah kesibukan mengikuti International FGD on Blue Economy and Global Climate Change, Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri memenuhi undangan Diaspora Indonesia di London pada Minggu, 20 April 2025 jam 16.00 – 19.00 di The Club, 72 Queensborough Terrace. London.
Acara tersebut dihadiri sekitar 25 diaspora Indonesia yang mewakili mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh kuliah S2 (MSc atau MA) dan S3 (Doktor atau Ph.D), Dosen, Peneliti, pekerja profesional, pengusaha, PMI (Pekerja Migran Indonesia), dan Tokoh Masyarakat.

Pada kesempatan itu, Prof. Rokhmin menyampaikan pemaparan tentang “Bagaimana Meningkatkan Peran Diaspora Dalam Memajukan dan Mensejahterakan Bangsa Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045”. Lalu, dilanjutkan dengan sesi tanya – jawab dan diskusi.
Sebelum menguraikan apa yang mesti Diaspora lakukan untuk meningkatkan perannya dalam memajukan dan mensejahterakan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Anggota Komisi IV DPR-RI itu menggambarkan secara padat dan singkat tentang berbagai hal diantaranya; pertama, Potensi (Modal Dasar) Pembangunan.
“Indonesia memiliki yang sangat besar dan lengkap untuk menjadi negara-bangsa yang maju dan sejahtera, dengan potensi pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 10% per tahun,” ujarnya.
Kedua, Pencapaian dan Status Pembangunan Indonesia sejak merdeka hampir 80 tahun lalu. “Dimana, hingga sekarang, Indonesia masih sebagai negara berpendapatan menengah dengan pendapatan (GNI) rakyat perkapita hanya 4.900 dolar AS. Negara-bangsa yang maju dan makmur pendapatan perkapita rakyatnya diatas 14.005 dolar AS. Dengan kapasitas inovasi (IPTEK) yang tinggi,” terangnya.
Ketiga, lanjut Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu adalah adanya sepuluh tantangan dan permasalahan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang rendah, kurang dari 7% per tahun.
“Selama 10 tahun terakhir (2014 – 2024) ekonomi Indonesia hanya tumbuh rata-rata 4,9% per tahun. Pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi akibat gelombang PHK yang masih, menurunnya daya beli masyarakat dan jumlah penduduk kelas menengah, gizi buruk, dan stunting. Selain itu, deindustrialisasi dan daya saing, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa yang masih rendah. Dan, iklim investasi dan kemudahan berbisnis yang kurang kondusif dan atraktif,” tuturnya.

Keempat, Dinamika Global Yang Mempengaruhi Bangsa-Bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Berupa Triple Ecological Crises (Perubahan Iklim, Pencemaran, dan Biodiversity Loss); Ketegangan Geopilitik yang kian meruncing (Perang Rusia vs Ukraina, Genosida Israel terhadap Bangsa Palestina, dan Perang Dagang antara AS vs China and the rest of the world); dan disrupsi teknologi seperti digital connectivity, IoT, AI, Blockchain, dan robotics.
Kelima, Peta Jalan Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045. Yang meliputi Kebijakan dan Program Pembangunan pada berbagai bidang yakni Bidang Ekonomi berupa: (1)Transformasi Struktur Ekonomi guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, daya saing, inklusivitas, dan keberlanjutan (sustainability) perekonomian bangsa; (2) pembangunan kedaulatan pangan, air, energi, farmasi, dan mineral; (3) Pengembangan Digital Economy, Green Economy, dan Blue Economy berbasis Pancasila; (4) Revitalisasi dan Pengembangan Infrastruktur; (5) Perbaikan Iklim Investasi dan Ease of Doing Business, sehingga lebih kondusif dan atraktif; dan (6) Kebijakan Politik Ekonomi (moneter, fiskal, governance, koordinasi antar kementerian/Lembaga dan antar Pemerintah Pusat dengan Pemda, dll).
Bidang Lingkungan Hidup meliputi (1) RTRW, (2) Pemanfaatan SDA dan JASLING secara optimal dan sustainable, (3) Pengemdalian Pencemaran, (4) Konservasi genetik. Spesies, dan ekosistem, (5) Design and Construction with Nature, dan (6) Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim Global, Tsunami, Gempa Bumi, dan Bencana Alam lainnya
Bidang Sosial Budaya: (1) Perbaikan Sektor (Jasa) Pendidikan, (2) Perbaikan Sektor Kesehatan, (3) Perbaikan Ekosistem Riset dan Inovasi, (4) Perbaikan Pelatihan dan Penyuluhan, dan (5) Peningkatan Iman dan Taqwa menurut Agama.masing- masing.
Kebijakan dan dan Program Bidang Polhukam: (1) Menjaga stabilitas politik, (2) menegakkan sistem meritokrasi, (3) menegakkan demokrasi, (4) rules of law, dan (5) tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Adapun peningkatan peran diaspora dalam memajukan dan mensejahterakan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 menurut Prof Rokhmin dapat dilakukan dengan beberapa langkah penting yakni:
- Transfer (membawa) ke Indonesia: teknologi mutakhir, inovasi, dan etos kerja unggul.
- Pengembangan kerjasama negara-negara maju dan makmur dengan Indonesia di bidang pendidikan, pelatihan, R & D (Penelitian & Pengembangan), dan kebudayaan.
- Penguatan dan pengembangan kerjasama antara negara-negara maju dan makmur dengan Indonesia di bidang investasi, bisnis, dan perdagangan.
- Pengembangan diplomasi yang mengharumkan nama Indonesia dan kepentingan Indonesia (national interest).
- Menabung uang di perbankan di Indonesia.