BISNIS

Tips Sederhana Pembisnis UMKM di Tengah Ancaman Resesi

MONITOR, Jakarta – Masa terpuruknya pengusaha saat pandemi tentu jadi pembelajaran bagi para pebisnis untuk bisa bertahan di kondisi krisis. Namun, tampaknya ancaman resesi dampak dari perang dagang ekonomi global di Tahun 2025 akan jadi ketakutan baru bagi para pengusaha.

Resesi sendiri bisa memicu penurunan signifikan pada aktivitas ekonomi suatu negara. Akibatnya, perusahaan di berbagai industri terancam secara eksistensial. Sederhananya, jika tidak bisa bertahan di masa resesi, bisnis atau perusahaan bisa mengalami bangkrut, bahkan tutup permanen.

Tentu tidak ada yang ingin hal ini terjadi. Berkaitan dengan hal itu Herlan Maulana CEO Minyak Goreng Sawit D’MORA, dan juga aktif dunia Pendidikan, menekankan kepada para pebisnis untuk “memutar otak” dan memantapkan berbagai strategi agar bisnis tetap bisa bertahan atau bahkan berkembang.

Pertama, Penerapan strategi marketing yang pas. Dalam masa resesi, banyak orang yang mengurangi pengeluaran mereka. Inilah yang jadi tantangan para pebisnis UMKM. Demi bisa mempertahankan kelangsungan usaha, tetaplah lakukan berbagai upaya promosi yang strategis.

“Pengusaha bisa menetapkan sejumlah dana untuk pemasaran, terutama digital marketing, mulai dari diskon, cashback, pemasangan iklan”,- Ucap Herlan Maulana

Kedua, Menjaga arus kas perusahaan jadi lebih “sehat”.
“Tak beda dengan pengaturan keuangan personal. Arus kas Perusahaan juga perlu diperhatikan lebih pada masa masa resesi, “cadangan cashflow yang mendukung operasional perusahaan sehingga manajemennya terjaga,” -tegas Herlan

Ketiga, Perluas jangkauan bisnis- pelaku bisnis atau memiliki diversifikasi bisnis, dimana idle fund bisnis yang harus dikembangkan untuk diversifikasi. Herlan Maulana memiliki beberapa diversifikasi bisnis di antaranya, Kebutuhan Pokok yang meliputi, Minyak Goreng Sawit, Tepung Terigu, Frozen food. Adapun di dunia pendidikan, Herlan memiliki Sekolah SMA hingga Universitas.

Menurut Herlan, diversifikasi ini baik untuk menopang cashflow perusahaan, dan mencegah perusahaan tidak pincang ditengah situasi Ekonomi yang mengantung akibat dampak perang dagang global.

“Kaki pelaku bisnis itu tidak boleh satu untuk mendukung operasional perusahaan selama masa resesi, hal ini menjadi faktor penentu mencegah adanya PHK.-“papar Herlan

Meski terkesan berisiko, memperluas jangkauan bisnis secara perlahan bisa jadi cara yang ampuh untuk menghadapi resesi. Cara ini membantu Anda “mendiversifikasi” bisnis. Jika bisnis dalam negeri mengalami penurunan, Anda mungkin bisa mengambil langkah-langkah potensial di beberapa pasar/negara yang cenderung menguat.

Terakhir, menurut Herlan,menjaga kepercayaan dan hubungan pelanggan dan relasi bisnis adalah kunci bertahan di dalam situasi Ekonomi yang tidak menentu.

Recent Posts

Hari Anak Nasional, Wali Kota Tangsel Dorong Penguatan Pendidikan hingga Perlindungan Anak

MONITOR, Tangsel - Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) begitu semarak dengan…

20 menit yang lalu

Apakah Ada Beasiswa untuk Kuliah S1 Dalam Negeri? Ini Jawaban Kemenag

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) saat ini tengah melakukan…

4 jam yang lalu

Puan Hadiri Launching Tema HUT ke-80 RI, Puan: Menjadi Simbol Pemersatu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara peluncuran logo HUT Kemerdekaan ke-80…

9 jam yang lalu

447 Perwira Polri Muda Dilantik, Ini Pesan Komisi III DPR di Lapangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Sarifudin Sudding berpandangan pelantikan lebih dari 2 ribu…

10 jam yang lalu

Kementerian PU Targetkan Konstruksi Inpres Jalan Daerah pada Kuartal III 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan perbaikan jalan-jalan di daerah dimulai pada awal kuartal…

13 jam yang lalu

Puan Soal Skandal Beras Oplosan, Jangan Biarkan Konsumen dan Pedagang Kecil Jadi Korban

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti serius skandal beras premium oplosan yang…

13 jam yang lalu