Minggu, 13 April, 2025

Baru Distingsi Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif

MONITOR, Semarang – Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 193/B/O/2025, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang resmi mendirikan Fakultas Kedokteran yang tidak hanya menambah deretan PTKIN dengan program studi kedokteran, tetapi juga membawa kekhasan dan visi transformasional yang berbeda dari fakultas kedokteran lainnya.

Program Studi Kedokteran dan Program Profesi Dokter UIN Walisongo akan menekankan pendekatan kedokteran regeneratif berbasis riset, serta menjadi satu-satunya Fakultas Kedokteran di Indonesia yang menyediakan wahana pembelajaran Stem Cell untuk riset kanker. Ini menjadi langkah strategis UIN Walisongo untuk hadir sebagai pelopor pendidikan medis yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga inovatif dan solutif terhadap tantangan kesehatan modern.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyambut antusias hadirnya FK Walisongo sebagai bagian dari wajah baru transformasi pendidikan tinggi Islam. Menurutnya, fakultas ini menjadi bentuk konkret pengamalan Kurikulum CINTA, ruh dari pendidikan Islam masa kini.

“Kita ingin melahirkan dokter-dokter muslim yang mencintai Allah dengan ilmu yang diamalkan, mencintai sesama dengan pelayanan kemanusiaan, mencintai lingkungan melalui praktik medis berkelanjutan, dan mencintai bangsa lewat kontribusi nyata dalam kesehatan masyarakat,” terang Amien.

- Advertisement -

Senada, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menekankan bahwa pendirian FK UIN Walisongo telah melewati proses seleksi ketat terkait kesiapan SDM, infrastruktur, dan sistem penjaminan mutu. Ia menyebut bahwa Kementerian Agama terus mendorong PTKIN menjadi pusat keunggulan dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan.

“Kita ingin para dokter dari PTKIN tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga membawa nilai-nilai keislaman dan kepekaan sosial ke tengah masyarakat,” tegas Sahiron.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Nizar, menegaskan bahwa fakultas ini dirancang untuk mencetak dokter muslim yang berkarakter kuat, religius, dan memiliki kepekaan sosial tinggi. Distingsi lulusan dirumuskan dalam sembilan karakter khas bertajuk “W-A-L-I-S-O-N-G-O”: Wise, Adaptive, Literate, Intellect, Strong-willed, Obedient, Nurturant, Growth Mindset, dan Open-minded.

“Kami ingin menghadirkan dokter yang tidak hanya cerdas secara ilmiah, tetapi juga memiliki nurani, empati, serta dedikasi tinggi dalam pelayanan kemanusiaan. Ini bukan sekadar pendidikan medis, tapi juga pendidikan karakter dan spiritualitas,” ungkap Prof. Nizar.

Kesiapan infrastruktur menjadi keunggulan lain UIN Walisongo. Mulai dari gedung fakultas, laboratorium kedokteran, rumah sakit satelit, hingga pembangunan rumah sakit pendidikan telah disiapkan secara matang. UIN Walisongo juga telah menyiapkan 26 tenaga pendidik profesional dari rumpun biomedik, biomedis, dan kesehatan masyarakat, serta mengajukan 30 dosen PNS bidang kedokteran yang telah mendapat persetujuan.

Tak hanya unggul dalam fasilitas, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo juga mengusung pendekatan unik dalam modifikasi gaya hidup untuk manajemen penyakit diabetes melitus, menjadi salah satu fokus utama dalam kurikulumnya.

Fakultas Kedokteran UIN Walisongo akan mulai menerima 50 mahasiswa baru tahun ini, terbuka bagi lulusan SMA/MA dari seluruh Indonesia yang memiliki tekad kuat menjadi dokter berintegritas dan berdedikasi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER