PARLEMEN

Jelang Ramadan, Kemendag Harus Stabilkan Harga dan Ketersediaan Minyakita

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menyatakan keprihatinannya terhadap kenaikan harga Minyakita yang terus berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi tersebut memerlukan perhatian serius dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.

Terlebih sekitar sebulan lagi akan memasuki bulan suci Ramadan dan lebaran. Biasanya, kebutuhan minyak goreng meningkat dibanding biasanya. “Jika tidak ditangani, maka harga minyak goreng akan terus melonjak seiring naiknya kebutuhan masyarakat,” ungkap Amin dalam keterangan tertulis kepada Media, di Jakarta, Selasa (28/1/2025).

Berdasarkan data terbaru, harga Minyakita telah mencapai Rp17.000 per liter, melampaui HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter. Bahkan, ditemukan adanya oknum yang menjual Minyakita hingga Rp20.000 per liter, jauh di atas HET.

“Kenaikan ini berdampak signifikan pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta konsumen rumah tangga,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga ini menjadi beban tambahan bagi UMKM yang sangat bergantung pada minyak goreng dalam operasional mereka. Biaya produksi yang meningkat dapat mengurangi margin keuntungan dan mengancam keberlangsungan usaha kecil. Selain itu, konsumen rumah tangga juga merasakan dampak langsung dengan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan pokok.

Menurut data Badan Pangan Nasional, pada tahun 2023, rata-rata konsumsi minyak goreng per kapita di Indonesia mencapai 9,56 kilogram per tahun, meningkat 0,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap minyak goreng, sehingga fluktuasi harga akan berdampak luas.

Karena itu, ia mendesak Kemendag untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna menstabilkan harga Minyakita. Ia juga meminta pemerintah memastikan distribusi berjalan lancar, sambil mengatasi dugaan adanya praktik penimbunan minyak goreng bersubsidi yang dibeli dengan harga lama Rp14.000 per liter.

“Dugaan penimbunan Minyakita dengan harga lama ini perlu diusut tuntas. Pemerintah harus tegas terhadap pelaku yang memanfaatkan situasi ini, termasuk oknum pengecer yang menjual di atas harga yang wajar,” tegas Amin.

Amin mendesak Kemendag menjaga stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran. Hal itu aga jangan sampai, berlarut-larut karena Ramadan dan Idul Fitri dipastikan kebutuhan akan meningkat. Stabilitas pasokan dan harga penting dalam menjaga daya beli masyarakat dan keberlangsungan UMKM di Indonesia.

Karena itu, Amin meminta Kemendag secepatnya membenahi rantai distribusi dan pemasaran agar lebih efisien. Ia juga mendesak Kemendag menertibkan pengecer yang tidak terdaftar di sistem minyak goreng curah (Simirah) agar pengawasan dapat berjalan dengan maksimal.

Recent Posts

Menag Cerita Cara Indonesia Lestarikan Tradisi Tilawah Qur’an di Malam Ta’aruf MTQ Internasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, Indonesia memiliki cara tersendiri dalam melestarikan tradisi…

33 menit yang lalu

Menteri Maman Apresiasi dan Dukung Pengembangan Produk Cerutu Lokal

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyatakan dukungannya terhadap…

1 jam yang lalu

Imlek 2576 Kongzili, 34 Narapidana Konghucu Terima Remisi Khusus

MONITOR, Jakarta - Memperingati Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada Rabu kemarin, pemerintah melalui Kementerian…

3 jam yang lalu

KUH Bertemu Saudia Airline, Bahas Layanan Kesehatan Jemaah di Pesawat

MONITOR, Jakarta - Tim Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bertemu…

4 jam yang lalu

Enam Kemitraan PSSI dan KNVB Fokus Pengembangan Sepakbola Indonesia

MONITOR, Jakarta - PSSI dan Asosiasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB) menegaskan kembali komitmen terhadap kemitraan…

11 jam yang lalu

Jawab Pernyataan Ketua PBNU Soal Polri, Kader Muda NU: Sah-sah Saja Berpendapat

MONITOR, Jakarta - Ketua PBNU Abdullah Latopada dalam keterangan tertulis menyebutkan seluruh pengurus maupun warga…

12 jam yang lalu