Kamis, 2 Januari, 2025

Direktur GTK: Bangun Generasi Hebat, Jawab Tantangan Zaman

MONITOR, Jakarta – Madrasah binaan Kementerian Agama tersebar di seantero nusantara. Ada sebagian yang berada di wilayah perkotaan, tidak sedikit juga yang berada di kawasan perbukitan, pegunungan, bahkan daerah pedalaman dan terluar.

Hal itu mendorong Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al-Asyhar untuk bisa menyapa para pejungan pendidikan di berbagai tempat. Thobib hadir untuk membawa pesan harapan dan perubahan, menjadikan Madrasah Hebat bukan sekadar slogan, tetapi sebuah misi nyata.

Salah satunya yang Thobib lakukan di Pondok Pesantren Nihadlul Qulub, Jl. Soka, Desa Moga, Pemalang, Sabtu (27/12/2024). Dia hadir menyapa guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga perwakilan dari Madrasah Diniyah, dan ormas kepemudaan.

“Kalian adalah pahlawan di medan yang mungkin tak terlihat megah, tetapi dampaknya begitu besar,” pesan Thobib.

- Advertisement -

“Di sini, di pelosok perbukitan ini, kita bangun generasi hebat yang mampu menjawab tantangan zaman,” sambungnya.

Menurut Thobib, menjadi guru tidak sekadar mengajar, tetapi juga mendidik dengan hati. “Guru madrasah swasta memiliki peran yang sangat strategis. Di tangan kalian, nilai-nilai Islam ditanamkan, generasi unggul dibentuk, dan masyarakat diberdayakan,” paparnya.

Guru madrasah harus berkarakter, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan mendidik dengan cinta serta kasih sayang. Pesan ini diperkuat dengan paparan buku “Menjadi GURU ALA NABI: Cara Islam Mendidik dan Melahirkan Generasi Hebat” yang baru saja diterbitkan Kementerian Agama. Buku ini menjadi panduan inspiratif untuk para guru, menggambarkan cara Nabi Muhammad mendidik dengan penuh hikmah dan kasih.

Thobib juga menyoroti pentingnya literasi digital di era modern. Pondok Pesantren Nihadlul Qulub, dengan fokus Tahfidzul Qur’an dan Digital Marketing, menjadi contoh bagaimana teknologi dapat menjadi alat dakwah dan pemberdayaan ekonomi.

Para guru lalu diajak memahami peran teknologi dalam mendukung dakwah dan promosi madrasah. Thobib menekankan pentingnya kemandirian ekonomi melalui peluang bisnis digital seperti toko online dan afiliasi. “Madrasah swasta di pelosok tidak boleh tertinggal. Dengan teknologi, kita dapat menjangkau dunia,” katanya.

Kehadiran Direktur GTK Madrasah di Pesantren Nihadlul Qulub cukup menginspirasi. Para peserta, yang terdiri dari guru-guru madrasah swasta di kawasan Pemalang dan Tegal, merasakan semangat baru.

“Beliau bukan hanya memberi teori, tetapi juga mendorong kami untuk benar-benar bergerak,” ujar salah satu peserta, guru dari sebuah madrasah di pelosok Pemalang.

“Ini bukan sekadar supervisi, tetapi sebuah panggilan untuk berubah,” sambungnya.

Sebagai penutup, Thobib mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dalam membangun Madrasah Hebat. Dia menegaskan bahwa transformasi pendidikan, khususnya di madrasah swasta, membutuhkan kerjasama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.

“Kita mulai dari sini, dari Desa Moga,” ujar Dr. Thobib penuh optimisme. “Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan saya melihat semangat itu di wajah kalian semua,” tandasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER