HUKUM

BEM Se Tanah Air minta Tindak Tegas 16 Perusahaan Pelaku Pemalsuan Pupuk, Kerugian Petani Capai Rp2,3 Triliun

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya peredaran pupuk palsu yang telah menyebabkan kerugian besar bagi petani Indonesia. Menurut laporan terbaru, kerugian akibat pupuk palsu ini mencapai Rp2,3 triliun. Hal ini tidak hanya mengancam kesejahteraan petani tetapi juga memengaruhi produktivitas sektor pertanian nasional.

“Alfath Nurfauzan Kordinator BEM Se Tanah Air meminta agar Kementan dan Aparat Penegak Hukum (Kepolisian & Kejaksaan) hingga KPK tidak mentolerir praktik-praktik curang yang merugikan petani dan merusak sistem pertanian kita. Pemalsuan pupuk ini adalah kejahatan serius yang harus ditindak tegas,” ujarnya.

Alfath meminta Kementerian Pertanian (Kementan) bersama aparat penegak hukum meningkatkan upaya pengawasan dan investigasi terhadap perusahaan atau individu yang terlibat dalam peredaran pupuk palsu, khususnya jenis NPK yang banyak digunakan oleh petani. Tindakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk melindungi petani dari kerugian lebih lanjut dan memastikan kualitas produk pertanian tetap terjaga.

Terhadap 16 perusahaan yang menjadi rekanan kementan dan sudah terbukti mendistribusikan NPK palsu wajib diberikan hukuman pidana, agar hal ini menjadi efek jera

BEM Se Tanah Air mendukung sepenuhnya langkah hukum yang tegas terhadap para pelaku pemalsuan pupuk. Hukuman berat perlu dijatuhkan kepada perusahaan-perusahaan nakal yang terbukti bersalah agar memberikan efek jera. Selain itu, distribusi pupuk asli dan berkualitas harus diawasi lebih ketat untuk mencegah masuknya produk palsu ke pasar.

Imbauan kepada Petani dan Masyarakat Petani juga diimbau untuk selalu memastikan keaslian pupuk yang diterima dengan memperhatikan merek, label, dan izin edar yang terdaftar secara resmi. Jika ditemukan indikasi pupuk palsu, masyarakat diminta segera melaporkan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.

“Pertanian adalah tulang punggung perekonomian bangsa. Kami akan terus berjuang untuk melindungi hak-hak petani dan memastikan mereka mendapatkan akses terhadap pupuk berkualitas yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan mereka,” tegas Alfath Nurfauzan.

Dengan langkah tegas dan kerja sama seluruh pihak, BEM se Tanah Air optimis dapat memberantas peredaran pupuk palsu dan mendorong terciptanya sektor pertanian yang berkelanjutan serta lebih tangguh menghadapi tantangan.

Sesuai keinginan Presiden Prabowo agar Indonesia menuju swasembada pangan maka BEM se Tanah Air akan melakukan pengawalan agar program ini terwujud

Recent Posts

DPR Kawal RUU KUHAP, Beri Kepastian Hukum Acara Pidana

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, menekankan pentingnya percepatan penyelesaian revisi…

5 jam yang lalu

Kemenag dan Kemenperin Kerja Sama Perkuat Pengawasan dan Sertifikasi Produk Halal

MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal (JPH) Kementerian Agama, Muhammad Fuad Nasar, menegaskan komitmennya…

7 jam yang lalu

Ribuan Guru Ikuti Uji Pengetahuan PPG Mapel Umum 2025

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Uji…

13 jam yang lalu

Kemenperin Tegaskan Pentingnya Transparansi dan Konsistensi Industri Tekstil Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan pentingnya transparansi, kepatuhan administratif, serta konsistensi strategi bagi…

19 jam yang lalu

Pembahasan RUU Haji Perlu Segera Disahkan di Paripurna DPR

MONITOR, Jakarta - Menanggapi pembahasan RUU Haji, Pakar Hukum Unusia, Erfandi menyatakan bahwa pembahsan revisi…

22 jam yang lalu

Prediksi Susunan Pemain Persija vs Malut United, Belum Terkalahkan!

MONITOR, Jakarta - Persija Jakarta bakal menjamu Malut United pada pekan ketiga Super League 2025/2026. Laga…

23 jam yang lalu