MONITOR, Batu – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ahmad Zaiunul Hamdi menekankan kepada jajarannya untuk menjauhi praktik koruptif dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
“Jangan pernah berada di dalam birokrasi dan kita bertindak koruptif, jangan. Selalu lihat kalau kita punya anak. Kalau kita memberi makan anak kita dengan uang dari prilaku koruptif, itu akan selalui menghantui kita sampai kita mati,” ujar Prof Inung (sapaan akrabnya) saat menutup acara BTS (Becoming The First) 2024, Peningkatan Kapasitas Pegawai Dit PTKI di Batu (9/11/2024).
Lebih lanjut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan, dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, berbagai kebijakan dan keputusan akan berdampak langsung kepada masyarakat. Untuk itu saat menghasilkan produk birokrasi, abdi negara khususnya para pegawai Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam juga memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat.
“Bayangkan birokrasi yang saat kita berada di luar, menjadi masyarakat, itu kita akan sangat membencinya. Agar kita jangan sampai menghasilkan birokrasi yang sangat dibenci tersebut,” ujarnya.
Prof Inung mengingatkan, kendati pegawai Diktis bukan sosok yang sempurna, agaknya menata niat awal dalam mengabdi menjadi rujukan setiap tindakan dalam birokrasi, sekaligus menghormati peninggalan-peninggalan baik bagi orang-orang yang telah memperjuangkannya.
“Kita manusia biasa, kita bukan malaikat yang sempurna. Namun setidaknya jangan sampai kita mengawali niat sebagai setan. Jangan pernah meniati langkah awal di hidup kita untuk menjadi setan,” tandas Prof Inung disambut gemuruh tepuk tangan Pegawai Diktis dalam agenda yang digelar mulai 8-10 November 2024 tersebut.
Menutup statementnya, pria yang selalu membuka diri terhadap setiap pegawainya ini mengajak setiap Pegawai Diktis menghormati dan melanjutkan peninggalan-peninggalan para pendahulu di lingkungan Kementerian Agama baik yang telah berkarir di lembaga lain maupun yang telah berpulang kepada Yang Maha Kuasa.
“Ada teman-teman yang sudah meninggalkan kita, ada pendahulu-pendahulu kita yang juga telah meninggalkn legacy baik bagi kita, komunitas ini komunitas yang baik, direktorat ini adalah direktorat yang baik, untuk mengenang mereka mari kita membacakan Alfatiha untuk mereka,” tutup Prof Inung.