MONITOR, Taipei – Kongres Pemuda Dunia 2024 yang diselenggarakan di Taipei, Taiwan, menjadi ajang penting bagi pemuda dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berbagi ide. Acara ini berlangsung dari tanggal 29 Oktober hingga 3 November 2024, dihadiri oleh lebih dari 6.000 pemuda dari 140 negara. Indonesia mengirimkan 30 delegasi untuk mewakili beragam potensi dan budaya yang dimiliki.
Salah satu momen paling menarik dalam acara tersebut adalah ketika pengusaha muda Adit Setiawan memperkenalkan keunikan dan kekayaan adat Papua dalam sesi “Global Village.” Dalam sesi ini, peserta dari berbagai negara dapat mengeksplorasi dan belajar tentang budaya, tradisi, dan inovasi dari berbagai belahan dunia. Adit, yang dikenal sebagai pengusaha yang berkomitmen untuk mengangkat budaya lokal, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Papua.
Adit memulai presentasinya dengan menampilkan video dokumenter yang menggambarkan keindahan alam Papua serta berbagai tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat setempat. Ia menjelaskan tentang tarian tradisional, seni ukir, dan cara hidup yang harmonis dengan alam. “Papua bukan hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga tentang nilai-nilai budaya yang mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menjaga lingkungan,” ungkap Adit kepada para peserta.
Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap adat Papua, bahkan beberapa di antaranya meminta Adit untuk memberikan pelatihan singkat mengenai tarian tradisional Papua. Adit dengan antusias menjelaskan bahwa budaya Papua memiliki banyak ragam yang bisa diadaptasi untuk berbagai bentuk ekspresi seni.
Kongres ini merupakan inisiatif dari Junior Chamber International (JCI), sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan di kalangan pemuda. Setiap tahun, JCI menyelenggarakan kongres ini secara bergantian di berbagai negara, memberikan platform bagi pemuda untuk bertukar pikiran dan membangun jaringan internasional.
Ketua Delegasi Indonesia, yang juga hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa partisipasi dalam kongres seperti ini sangat penting untuk membangun hubungan antarbudaya dan menciptakan peluang baru bagi para pemuda. “Dengan mengenalkan adat dan budaya kita, kita tidak hanya memperkaya pengalaman peserta lain, tetapi juga membuka peluang bagi pemuda Indonesia untuk berkontribusi lebih dalam skala global,” tambahnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemuda dari berbagai negara untuk bekerja sama dalam menciptakan solusi terhadap tantangan global, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan persahabatan. Dengan demikian, Adit Setiawan dan delegasi Indonesia lainnya tidak hanya membawa nama baik bangsa, tetapi juga warisan budaya yang kaya dari Papua ke panggung dunia.
MONITOR, Bandung - Dalam rangka mempererat hubungan dan mendengar aspirasi dari pelanggan PT Jasamarga Transjawa…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan makan bergizi menu ikan bersama…
MONITOR, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengadakan kegiatan Member Development yang diikuti oleh…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah mendukung upaya Pemerintah yang tengah…
MONITOR, Lebak - Dalam rangka meningkatkan penggunaan SP4N-LAPOR di Kabupaten Lebak, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik…