MONITOR, Jakarta – Parahnya kemacetan di Jakarta disebut memyebabakan kerugian Rp. 100 triliun setiap tahunnya. Hal itu disampaikan Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3 Pramono Anung di kawasan Cipete, Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Oleh sebab itu, Pramono Anung akan menganggarkan dana sebesar Rp 26 Triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta dan subsidi 15 golongan yang digratiskan.
“Saya sendiri sudah menghitung bahwa kemacetan itu menyebabkan kerugian kurang lebih Rp 100 triliun, kalau kita membebaskan hanya 15 golongan tadi, kami sudah menghitung kurang lebih Rp 26-27 triliun,” kata Pramono Anung.
Selain untuk subsidi, dana 26 triliun tersebut juga dianggarkan untuk penambahan trayek Transjakarta menjadi Transjabodetabek. Sehingga, masyarakat di daerah penyangga tidak perlu lagi mengendarai kendaraan bermotor masuk ke Jakarta.
Terlebih, politisi PDI Perjuangan menyebut, sebanyak 4 juta orang dari perbatasan setiap harinya masuk ke Jakarta untuk bekerja. Dengan demikian, kemacetan di Jakarta dapat dikurangi.
“Semua di Jakarta harus terkoneksi semua. Dipaksa naik kendaraan umum,” kata dia.