MONITOR, Jakarta – Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menjalin kerja sama dengan pemerintah Tiongkok mealui Intensive Educational Short Course for Madrasah Students. Program ini diperuntukkan bagi siswa Madarasah Aliyah yang berprestasi untuk mengikuti studi singkat di Tiongkok.
Direktur KSKK Madrasah M. Sidik Sisdiyanto mengatakan, kerja sama ini akan membuka akses siswa madrasah untuk ikut program studi singkat di Tiongkok. Ini sesuai dengan tagline madrasah saat ini yaitu Maju, Bermutu, dan Mendunia.
Menurut Sidik, siswa madrasah merupakan aset penting yang akan merebranding madrasah dengan kualitas sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan karakter berdaya saing tinggi. “Program studi singkat ini diharapkan akan berkesinambungan bahkan diupayakan mampu menarik minat siswa madrasah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri,” sebutnya di Jakarta, Jumat (24/10/2024).
“Selain maju dalam Ilmu pengetahuan, Tiongkok juga maju dalam hal teknologi, sistem informasi. budaya dan peradaban, ini yang nantinya akan dipelajari juga oleh siswa madrasah selama mengikuti studi singkat di China,” ungkapnya.
Dari Tiongkok, lanjut Sidik, para siswa dapat belajar tentang praktik kebijakan dalam mengevolusi kurikulum dengan pendekatan holistik, mengintegrasikan mata pelajaran dengan teknologi inovasi untuk seni dan budaya. Ini juga merupakan konsep yang perlu dipelajari oleh madrasah untuk menjadi maju dan bermutu.
“Konsep Pendidikan inilah yang membuat China menjadi negara kuat karena sistem pendidikannya berorientasi kepada kualitas sumber daya manusia,” tambah Doktor Manajemen Pendidikan ini.
Kasubdit Kesiswaan Solla Taufiq mengutip pepatah Arab “tuntutlah ilmu walau ke negeri China”, yang secara harfiah mengajak siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Solla mengatakan, pihaknya akan memberikan penawaran kepada madrasah dan para peraih medali emas jenjang Madrasah Aliyah pada KSM dan MYRES tingkat nasional 2024 untuk ikut program ini.
“Terkait pembiayaan studi singkat ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak madrasah dan untuk akomodasi, local travel, dam beberapa program fees lainnya akan dibiayai oleh Pemerintah China sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama antara Direktorat KSKK Madrasah dengan CUCAS,” sebut Solla.
Kasubtim Kesiswaan MA/MAK, Mustofa Fahmi selaku PIC program ini menginformasikan bahwa program studi singkat ini akan dilaksanakan pada Desember 2024. Pemilihan waktu ini diharapkan tidak akan mengganggu aktivitas belajar para siswa karena sesuai dengan kalender Pendidikan sudah memasuki masa libur.
“Setelah sosialisasi program ini, kita akan segera melakukan pendataan daftar kandidat peserta, menyiapkan dokumen administrasi dan akan dilaksanakan pre-course pada November 2024. Sosialisasi ini studi singkat ini diikuti 44 Kepala Madrasah Aliyah yang telah ditetapkan menjadi pilot project pelaksanaan studi singkat oleh Direktorat,” tutupnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober…
MONITOR, Jabar - Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap penyusunan Peraturan Presiden (Perpres)…
MONITOR, Jakarta - Dalam peringatan Hari Anak Nasional Sedunia yang diperingati setiap 20 November, kenyataan…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang…
MONITOR, RIYADH - King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (KFSHRC) telah meluncurkan Layanan Patologi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan 5.940…