HUMANIORA

Beri Sambutan Wisuda Sekolah Vokasi IPB, Prof Rokhmin beberkan 3 Bekal Hidup Sukses

MONITOR, Bogor – Ada tiga bekal supaya para wisudawan dapat hidup sukses bahagia, bukan hanya untuk diri dan keluarga, tetapi juga bermanfaat bagi bangsa kita Indonesia dan dunia, serta bukan hanya bahagia di dunia fana ini, tetapi juga di akhirat kelak. Hal tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan IPB University saat memberikan Sambutan atas nama Himpunan Alumni (HA) IPB, Prof DR Rokhmin Dahuri, MS pada cara Wisuda Sarjana Vokasi IPB di Kampus Dramaga, Bogor, Selasa (22/10/2024).

Adapun tiga bekal yang dimaksud Menteri Kelautan dan Perikanan era kabinet gotong royong itu adalah Pertama adalah hard skills (intellectual quotient) yang meliputi kompetensi bidang ilmu sesuai Program Studi yang ditempuh selama kuliah. “Kemampuan literasi, kemampuan matematik (kemampuan berfikir logis, analisis dan sintesis), dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Kedua, tutur Prof Rokhmin adalah soft skills (emotional quotient) termasuk kreatif, inovatif, adaptif, agile, kerja keras dan tuntas, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama (teamwork), sabar, bersyukur, jujur, amanah, kanaah, dan etos kerja unggul serta akhlak mulia lainnya.

Ketiga, beriman dan taqwa kepada Tuhan YME, menurut agama kita masing-masing.

“Untuk memiliki dan menguasai ketiga bekal diatas, intinya para wisudwan harus terus rajin membaca dan belajar kehidupan (life-long learning); mengikuti pelatihan, baik yang sifatnya upskilling maupun re-skilling, diskusi, seminar, workshop dan konferensi sesuai kebutuhan; dan menjalankan seluruh perintah Allah serta menjauhi setiap larangan Nya,” tuturnya.

Selain itu, terang Anggota DPR RI 2024-2029 para wisudawan juga harus membaca dan memahami Peta Jalan dan Cetak Biru Pembangunan Nasional, dan dinamika global termasuk perekembangan super cepat (disrupsi) teknologi, triple ecological crisis (Perubahan Iklim Global, pencemaran, dan biodiversity loss), dan ketegangan geopolitik yang kian meningkat seperti perang Rusia vs Ukraina, genosida Israel terhadap bangsa Palestina, dan rivalitas antara AS vs China.

Modal Dasar Indonesia Maju

Pada kesempatan tersebut, Guru Besar Mokpo National University Korea Selatan itu juga memaparkan sejumlah Hal penting diantaranya terkait modal dasar yang lengkap dan sangat besar Indonesia untuk menjadi negara-bangsa yang maju, Sejahtera, dan berdaulat. Mulai dari besarnya jumlah penduduk, sekitar 280 juta orang (terbesar keempat di dunia), kekayaan SDA yang besar dan beragam, dan posisi geoekonomi yang sangat strategis.

“Ketiga modal dasar ini, mestinya memudahkan kita rakyat Indonesia, termasuk para wisudawan, mudah untuk menciptakan lapangan pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan. Pertanyaannya, mengapa sudah 79 tahun Merdeka, Indonesia masih sebagai negara berpendapatan menengah dengan GNI per kapita saat ini baru sebesar 5.100 dolar AS, dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi, jumlah penderita stunting dan gizi buruk yang masih lebih tinggi dari yang dipersyaratkan oleh WHO (2000),” ungkapnya.

Mengutip Dr. Ray Dallo dalam buku terlarisnya, berjudul Principles for Dealing with the Changing World Order: Why Nations Succeed and Fail, yang terbit pada 2021, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu mengungkap belum berhasilnya Indonesia menjadi negara maju dan Makmur, karena lima hal utama. Yaitu: kebijakan pembangunan (ekonomi) yang kurang tepat dan bijaksana, instabilitas social-politik, rendahnya budaya yang mendorong warga negara (rakyat) untuk berinovasi dan kerja keras, “too many cowboys than Indian”, dan belum optimalnya peran pendidikan yang efektif dalam membangun sumber daya manusia (human capital) yang berkualitas unggul.

“Di sinilah, peran para lulusan Sekolah Vokasi dapat lebih beperan dan berkontribusi signifikan bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045. Karena, kurikulum dan metoda Pendidikan Vokasi yang saudara-saudara tempuh lebih dominan prakteknya (70%) ketimbang teori di kelas (30%). Sehingga, para wisudawan lebih skillful (terampil dan ahli) ketimbang lulusan sarjana umum,” ujarnya.

Prof Rokhmin menuturkan, saat ini organisasi HA IPB sudah memiliki 35 DPD di tingkat provinsi, lebih dari 200 DPC di tingkat kotamadya/kabupaten, 12 DPK di tingkat komisariat Fakultas, 7 DPC Internasional (Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat) dan 5 Badan Otonom yaitu YAPI, ABC, ARM, DKM Masjid Alumni dan Persatuan Golf Alumni (PGA) IPB.

Prof Rokhmin juga menyebut bahwa Himpunan Alumni IPB berupaya keras mewadahi minat, potensi dan kepedulian alumni dalam berbagai program dan kegiatan. Hingga kini, Himpunan Alumni IPB telah mengagas dan menjalankan banyak program terobosan yang bermanfaat untuk diikuti oleh alumni melalui Program legacynya, antara lain: Mentoring Leader, Forum Silaturahmi Alumni, Gerakan Nasional Penanaman Pohon Langka, Diaspora Mentoring, Diaspora Talk, Friday Talk FALP Future Agile Leadership program, Food and Agricultural Summit, Forum Bisnis Alumni, Donor Darah Nasional.

“Dan Pada tahun 2023 dan 2024 ini HA IPB telah menghadirkan beberapa program legacy baru, antara lain: Pendidikan Sekolah Ekspor, Sekolah Pemilu dan Demokrasi Elektoral (SPIDOL), IPB Run dan Cycling for The Earth, Reuni Akbar 60 tahun IPB, Dialog Capres 2024, HA IPB AWARD Ke-3,” jelasnya.

Prof Rokhmin berharap agar para alumni tetap terkoneksi kuat dengan almamater IPB University, dan terus bersama-sama menebar kebaikan serta manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. “Dan jangan lupa para wisudawan untuk berpartisipasi di dalam pengisian Tracer Study yaitu Survey penelusuran lulusan yang diselenggarakan oleh IPB, karena Tracer Study ini akan membantu almamater kita untuk senantiasa meningkatkan kualitas program Pendidikan di IPB dan memonitor serapan dunia usaha dari para lulusan IPB,” pungkasnya.

Recent Posts

Aktivis Cium Aroma Politis Pada Pemanggilan Suami Airin dan Ketua DPRD Banten oleh Kejati

MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…

12 menit yang lalu

Survei: Elektabilitas Atang-Annida Salip Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor

MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…

37 menit yang lalu

DPR Harap Semua Pimpinan KPK Terpilih Sinergi dan Solid; Jangan Ribut-ribut

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…

1 jam yang lalu

Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…

2 jam yang lalu

Komisi IV DPR Dorong Kolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Lokal

MONITOR, Pasuruan - Komisi IV DPR RI menyoroti permasalahan sektor persusuan nasional dalam kunjungan kerja…

2 jam yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Raih Penghargaan The Iconomics Awards Tahun 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola 4 ruas segmen operasi jalan…

2 jam yang lalu