MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama RI bersama Kemenko PMK dan Kementerian PUPR membangun Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (STiAKIN) di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Pembangunan ini merupakan pertama di Indonesia.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki pada Jumat (18/10/2024) didampingi oleh Perwakilan Kementerian PMK dan Perwakilan Kementerian PUPR, Perwakilan Pejabat Provinsi Bangka Belitung, serta Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Susari, serta Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Xs. Budi S. Tanuwibowo.
“Ini adalah Sekolah Tinggi Negeri Khonghucu Pertama di Indonesia, setau saya sudah ada di Purwokerto tapi itu Swasta. Mudah-mudahan kedepan bisa bertambah. Dan dengan menejemen yang bagus bisa berubah menjadi institut dan selanjutnya jadi universitas,” ucap Saiful.
Wamenag juga mengatakan bahwa Pembangunan STiAKIN ini merupakan bukti pemerintah terutama Kementerian Agama hadir untuk Semua Agama. “Ini penghormatan kami terjadap umat beragama tanpa membedakannya,” ucapnya.
“Pembangunan ini bagian dari tanggung jawab kami terutama Kementerian Agama, saya yakin sekolah negeri pertama khonghucu ini akan menjadi legacy Bapak Presiden Jokowi, dan semoga bisa di selesaikan di masa periode Bapak Prabowo,” ungkap Wamenag.
Pemilihan Provinsi Bangka Belitung sebagai lokasi STiAKIN pertama ini dikarenakan demografi umat Khonghucu di Babel merupakan terbesar di Indonesia. Sehingga diharapkan mampu menjadi sekolah yang refresentatif bagi umat Khonghucu.
Wamenag pun mengucapkan terima kasih kepada Menko PMK Muhajir Effendi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta berbagai pihak yang mensupport sehingga terlaksananya pembangunan ini.
Ia pun berharap, dengan adanya STiAKIN di Provinsi Babel mampu meningkatkan serta menguatkan prakter Moderasi Beragama di Babel bahkan di Indonesia.
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Susari, mengatakan STiAKIN akan membuka 3 program studi yaitu Pendidikan Komunikasi Publik, Pendidikan Agama untuk Penyuluh Agama Khonghucu dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Khonghucu.
“ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan SDM Agama Khonghucu terutama Guru dan Penyuluh, agar sesuai dengan standar kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan,” jelas Susari.
ASDA II Prov Bangka Belitung, Hartono mengatakan, bahwa PJ Gubernur Sugito mengapresiasi pendirian STiAKIN ini. menurutnya, ini merupakan sekolah yang sangat dinanti. Karenanya, Pemprov siap mendukung pelaksanaan pembangunannya.
“Saya atas nama pemerintah Bangka Belitung menyambut baik, karena ini sarana pendidikan Konghucu Negeri Pertama yang ada di Indonesia, dan berada di Bangka Belitung,” ucap Hartono saat membacakan sambutan PJ Gubernur.
Pembangunan STiAKIN ini dibangun pada lahan seluas 29 ribu meter persegi, di Kawasan Tanjung Bunga, Pangkalpinang dengan skema proyek Multiyears. Periode pembangunannya sendiri diproyeksi rampung selama 9 bulan mulai Oktober 2024 hingga Juli 2025.