MONITOR, Sleman – Turnamen Indofon Cup 2 yang digelar akhir pekan lalu di lapangan kelurahan sendangrejo berakhir dengan sorotan tajam setelah terjadi keributan antara dua tim, Berkah RL dan Bakso Kampungqu. Insiden ini memaksa panitia penyelenggara untuk mengambil tindakan tegas, yang berujung pada diskualifikasi kedua tim dari kompetisi.
Keributan dimulai pada menit-menit akhir pertandingan yang berlangsung sengit antara Berkah RL dan Bakso Kampungqu. Kedua tim bersaing ketat untuk memperebutkan posisi yang lebih baik di fase grup. Ketegangan yang memuncak di lapangan membuat para pemain dan suporter terlibat dalam pertikaian. Situasi semakin tidak terkendali ketika beberapa suporter dari kedua tim saling adu argumen, yang akhirnya berujung pada aksi fisik.
Panitia turnamen, setelah menerima laporan dari wasit dan saksi di lokasi, segera melakukan evaluasi. Dalam surat keputusan nomor kep002/idfcup2/2024, panitia menyatakan bahwa kedua tim telah melanggar tata tertib dan etika olahraga yang berlaku. Diskualifikasi ini tidak hanya merugikan tim, tetapi juga mengguncang komunitas penggemar olahraga lokal yang berharap melihat pertandingan yang berkualitas dan sportif.
“Keputusan ini diambil demi menjaga integritas dan sportifitas turnamen, semua tim diharapkan untuk belajar dari insiden ini. Kami ingin memastikan bahwa semua tim bermain dalam suasana yang aman dan menghormati satu sama lain.” Ketua Panitia Bagus Efendi.
Pihak Berkah RL dan Bakso Kampungqu belum memberikan komentar resmi terkait keputusan ini. Namun, kabar mengenai diskualifikasi ini telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan penggemar. Banyak yang merasa kecewa, terutama bagi para suporter setia yang telah mendukung tim mereka sejak awal turnamen.
Turnamen Indofon Cup 2 sendiri merupakan salah satu ajang bergengsi yang diikuti oleh klub-klub lokal. Dengan adanya insiden ini, diharapkan panitia dapat meningkatkan pengawasan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kedua tim kini harus menerima konsekuensi dari tindakan mereka dan merenungkan bagaimana mereka dapat memperbaiki diri untuk kompetisi yang akan datang. Sementara itu, panitia berjanji akan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pertandingan yang aman dan mendukung perkembangan olahraga di tingkat lokal.