Tanaman Pangan

Mentan Bawa Investor Industri Sapi Perah Asal Vietnam Meninjau Lahan di Sulteng

MONITOR, Sulteng – Kementerian Pertanian (Kementan) membawa investor dari Vietnam, untuk berinvestasi sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah, dan indusri pengolahan susu guna mendukung presiden RI Jokowi dan program minum dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Investornya, alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden Terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini” terang Mentan Amran saat meninjau lahan investasi di Napu, Poso, Rabu 25 September 2024.

Investasi ini merupakan tindak lanjut kerjasama dari hasil lawatan Mentan Amran sebelum nya beberapa waktu lalu ke Vietnam.

“Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu, kalau investasinya lancar, tiga -sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton.” ungkap Amran.

Sementara itu diketahui Indonesia masih memenuhi kebutuhan susu dalam negeri dengan memasukan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton. “Ini artinya kita memenuhi setengah kebutuhan impor per tahun” tegasnya.

Mentan Amran berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor ini tidak pindah ke lain hati.

“Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik” pintanya.

Mentan Amran kembali menegaskan, tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi menyebutkan, investasi perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia emas yang dicita-citakan, bergantung kepada lahan yang dipersiapkan.

“Lahan yang available ada sekitar enam ribu hektar, kemudian bisa diperluas menjadi 60 ribu hektar. Bahkan bisa diperluas menjadi 100 ribu hektar. Dengan 100 ribu hektar dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati satu miliar dollar” katanya.

Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo, menyambut baik gagasan investasi dan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian, serta mendukung program ini ke depannya.

“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat, dan Bapak Menteri Pertanian untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi untuk pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespon positif akan rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi”.

Recent Posts

Kunjungi Perusahaan Ojek Online, Noel: Saya Pernah Driver Ojol

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan melakukan kunjungan ke perusahaan Ojek Online…

2 jam yang lalu

Real Madrid Krisis Pertahanan di Liga Champions

MONITOR, Jakarta - Real Madrid sedang dilanda krisis besar di lini pertahanan setelah cedera parah…

3 jam yang lalu

Puncak Acara PGTC 2024 Segera Digelar di Universitas Mulawarman

MONITOR, Jakarta - Setelah sukses menggelar roadshow di berbagai kampus di Indonesia hingga ke Singapura,…

5 jam yang lalu

Percepat Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkuat bisnis rendah karbon untuk mendukung target transisi energi…

5 jam yang lalu

DPR Dorong Pembenahan Permukiman Padat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong pembenahan permukiman padat penduduk…

7 jam yang lalu

Analis dukung dan apresiasi Kapolri berantas Judol hingga Akar-akarnya

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan kemanan, Ngasiman Djoyonegoro mengapresiasi langkah Polri terhadap maraknya…

9 jam yang lalu