MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS) siap berkolaborasi untuk meningkatkan asupan protein masyarakat, khususnya melalui komoditas perikanan. Kolaborasi ini dengan mensinergikan program Gerakan Memasyarakan Makan Ikan (Gemarikan) dengan Gerakan Edukasi Pemberian Makan Bergizi untuk Siswa (Genius).
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam siaran resmi KKP, Jumat (20/9/2024) menegaskan, kedua kegiatan ini dapat disinkronkan pelaksanaannya di daerah agar produk perikanan turut berkontribusi dalam penyediaan makanan berprotein tinggi.
“Sebagai negara maritim, kami percaya kita punya modal untuk merdeka protein 100 gram, terutama kontribusi dari ikan,” ujar Budi.
Budi mengapresiasi proram Genius sebagai intervensi negara atas peningkatan gizi pelajar mengingat 26,2% siswa sekolah dasar (SD) tidak sarapan pagi. Karenanya, masuknya produk perikanan dalam program tersebut diharapkan bisa menjadi upaya peningkatan asupan protein harian para siswa mengingat asupan protein masyarakat kini masih berada di angka 62,3 gram/kapita/hari, dimana komoditas perikanan baru menyumbang 14,8% dari total asupan protein tersebut.
“Sebagai intervensi untuk mengatasi kerawanan pangan melalui penyediaan kudapan bergizi dan tinggi protein, tentu kita harapkan produk perikanan juga bisa berkontribusi dan juga agar para siswa semakin gemar makan ikan,” tuturnya.
Saat bertemu Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Budi mengusulkan sejumlah produk ke dalam bantuan pangan seperti surimi serta hidrolisat protein ikan (HPI). Produk-produk tersebut memberikan alternatif cara makan ikan ke siswa yang tidak doyan ikan.
“Ini hasil hilirisasi perikanan yang bikin kita makin gampang makan ikan, bahkan dengan HPI, jajanan atau camilan sehari-hari bisa semakin bergizi,” urainya.
Dikatakannya, pada pelaksanaan kegiatan Genius, KKP nantinya juga akan menggandeng Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) yang tersebar di berbagai daerah agar edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan bisa kian massif.
“Selama ini dalam pelasanaan Gemarikan kita melibatkan Forikan yang sudah tersebar di berbagai daerah,” terang Budi.
Sebagai informasi, pada Kamis, 5 September 2024, Kepala Bapanas, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Direktur Utama ID FOOD, dan Direktur Utama PT. Perindo menggelar pertemuan di Kantor Bulog. Pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan Senin 9 September 2024 antara tim Ditjen PDSPKP dengan Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis beserta tim.
Dalam rangkaian pertemuan tersebut dibahas pelaksanaan sosialisasi bersama antara KKP, Bapanas, Badan Gizi Nasional dan ID FOOD dalam rangka mengenalkan produk fortifikasi ikan sebagai sumber protein pada program Genius.
Sementara pada pertemuan lain, KKP dan Bapanas sepakat akan menuangkan kerja sama kolaborasi program dan kegiatan untuk ketahanan pangan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh pimpinan kedua instansi.
“Kita punya frekuensi yang sama, terutama dalam hal ketahanan pangan, tentu kolaborasi ini nantinya bisa makin kuat dengan adanya PKS,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyarankan ikan sebagai lauk-pauk dalam program makan bergizi gratis. Menurutnya, kandungan protein yang lengkap dan Omega 3 pada ikan sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting.