MONITOR, Jakarta – Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Masuki tahun keempat, sudah 2.000 pesantren yang mendapat afirmasi program ini.
“Tahun2024 sedang dalam proses penyaluran bantuan pada lebih kurang 1.600 lembaga. Jika tercapai maka dalam empat tahun ini telah menyasar 3.600 pesantren,” terang Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said saat memberikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR di Senayan, Kamis (29/8/2024).
RDP kali ini membahas tentang Evaluasi Program dan Isu-Isu Aktual Pada Direktorat Pendidikan Diniah Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2024. RDP dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily.
“Implementasi program kemandirian pesantren terus diakselerasi dan diperluas jangkauannya,” terang Basnang.
Selain program kemandirian pesantren, dibahas juga isu seputar Dana Abadi Pesantren, kekerasan di pesantren, rekognisi pembelajaran lampau, dan belum adanya tunjangan pendidik/guru/ustadz/dosen pada pendidikan pesantren.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily dalam pengantar mengajak Kemenag untuk melakukan evaluasi program dan membahas isu-isu aktual di lingkungan pesantren. Hal itu dimaksudkan agar dapat dicarikan solusi atas permasalahan yang ada sehingga pesantren berjalan dengan baik.
Merespons paparan Basnang Said, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menyampaikan bahwa Komisi VIII memahami penjelasan yang diuraikan. Mereka akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait berbagai hal yang perlu dicarikan solusi.
“Program yang ada selalu diprioritaskan kepada upaya mencetak lulusan Pesantren yang unggul yang menguasai dan memahami ilmu keagamaan,” tandasnya.