Jumat, 22 November, 2024

Syukuri HUT Ke 79 RI, PKUB Gelar Tumpengan di Kantor Thamrin

MONITOR, Jakarta – Dalam rangka mensyukuri HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI menggelar doa bersama di lantai 5 Gedung Kemenag Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Doa bersama yang dibungkus dengan Tumpengan (syukuran nasi tumpeng) itu dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI, M Adib Abdushomad. Hadir dalam kesempatan itu tamu dari Kementerian PAN/RB dan perwakilan Balitbang Diklat.

“Jangan sampai lupa kita ini telah merdeka ke-79 tahun. Kita ingin sekali merayakannya dengan berbagai lomba, seperti panjat pinang. Tidak kalah pentingnya kita mensyukuri dengan mendoakan para pejuang lintas agama yang telah mendahului kita,” ujarnya.

“Para pahlawan inilah yang mendorong bangsa kita, para founding fathers kita, mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan penuh kebersamaan dan suasana harmonis,” sambung Gus Adib, sapaan akrabnya.

- Advertisement -

Acara sederhana namun membahana itu digelar lesehan di atas karpet. Dalam kesempatan itu, Gus Adib membacakan beberapa pantun penyemangat bagi para pegawai PKUB yang ia beri judul “Jejak 79 Tahun Merdeka”.

Jejak 79 Tahun Merdeka

Di ufuk pagi, di antara hijaunya pertiwi,
Terdengar gema sejarah yang takkan mati,
79 tahun telah terukir dalam sanubari,
Indonesia, negeri merdeka yang selalu berseri.

Di balik bendera merah putih yang berkibar,
Terdapat cerita tentang darah dan air mata,
Para pahlawan yang tak kenal gentar,
Mereka berjuang demi bangsa, demi kita semua.

Tahun demi tahun, kita melangkah maju,
Menyulam mimpi dalam semangat yang satu,
Dengan kerja keras, dengan hati yang teguh,
Indonesia terus tumbuh, terus bersatu.

Merah menyala dalam jiwa kami,
Putih suci dalam langkah kami,
Kami anak-anak negeri ini,
Takkan berhenti menjaga apa yang telah dimiliki.

Di usia 79 tahun ini,
Kami bersumpah setia pada negeri,
Meneruskan perjuangan, menggapai mimpi,
Untuk Indonesia yang makin mandiri.

Merdeka bukan sekadar kata,
Merdeka adalah jiwa dan raga,
Mari kita jaga, kita rawat bersama,
Untuk Indonesia, jaya selamanya.

“Merdeka,” seru Gus Adib disambut pekik merdeka para hadirin yang duduk lesehan mengelilingi nasi tumpeng yang penuh lauk pauk itu. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER