MONITOR, Jakarta – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi mengusung pasangan Hamdan Pongrewa dan Ahmad Basir maju di Pilkada 2024 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Pasangan Hamdan-Basir juga didukung oleh Partai Demokrat.
Pasangan Hamdan Pongrewa-Ahmad Basyir sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten PPU telah mengantongi dua rekomendasi B1KWK dari Partai Demokrat dan Partai Gelora. Artinya, syarat untuk maju di kontestasi Pilkada PPU 2024 telah terpenuhi.
Rekomendasi dari Partai Demokrat diserahkan langsung oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum pada Kamis, 8 Agustus 2024 di DPP Partai Demokrat Jakarta.
Sementara rekomendasi dari Partai Gelora diserahkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahfuz Sidik pada Jumat, 9 Agustus 2024 malam di Gelora Media Center, Jakarta.
Pasangan Hamdan-Basir akan didaftarkan ke KPU PPU pada Rabu, 28 Agustus 2024. Hamdan Pongrewa adalah Bupati Incumbent PPU, sedangkan Ahmad Basir adalah kader Partai NasDem sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Balikpapan.
“Tanggal 9 Agustus, Partai Gelora melalui pimpinan pusatnya secara resmi telah mengeluarkan surat keputusan dukungan untuk calon kepala daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Pak Hamdan dan Pak Basir,” kata Mahfuz Sidik, Sabtu (10/8/2024).
Mahfuz mengatakan, pasangan Hamdan-Basir didukung dua partai, Partai Demokrat dan Partai Gelora. Partai Demokrat memiliki 4 kursi di DPRD PPU, sedangkan Partai Gelora satu kursi.
“Jumlah kursi di DPRD PPU ada 25 kursi, Partai Demokrat 5 kursi dan Partai Gelora 1 kursi. Itu sudah memenuhi syarat untuk mengikuti kontestasi,” katanya.
Dukungan kepada pasangan Hamdan-Basir, kata Mahfuz, adalah bagian dari langkah partisipasi Partai Gelora dalam Pilkada 2024, termasuk di Pilkada PPU.
“Khusus untuk PPU, ini ada nilai strategisnya, karena PPU adalah kabupaten tempat ibu kota baru didirikan, Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini penting karena ada nilai strategisnya,” ujar Mahfuz.
Sekjen Partai Gelora ini berharap pasangan Hamdan-Basir bisa memenangi Pilkada 2024 Kabupaten PPU. “Partai Gelora berharap calon yang didukung bisa memenangkan Pilkada PPU. Dan dari perkembangan Insya Allah menang,” katanya.
Mahfuz mempersilahkan pasangan Hamdan-Basir untuk membangun komunikasi politik dengan partai lain untuk menambah dukungan.
“Mudah-mudahan ada partai lagi yang mendukung, meski dengan dua partai, Partai Demokrat dan Partai Gelora sudah cukup, karena kemungkinan Pilkada PPU akan diikuti dua atau tiga paslon,” katanya.
Ketua DPW Partai Gelora Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengatakan, basis massa pasangan Hamdan Pongrewa-Ahmad Basir cukup kuat meski hanya didukung Partai Demokrat dan Partai Gelora.
“Hamdan ini pernah jadi bupati, dia incumbent. Kita juga punya basis massa yang kuat di sana, walaupun kursinya pas-pasan hanya didukung Partai Demokrat dan Partai Gelora, Insya Allah akan menang,” kata Hadi Mulyadi.
Hadi menegaskan, dukungan partai dalam Pilkada itu tidak linier dengan dukungan massa sebenarnya. Apalagi pasangan lain saling memecah suara, sehingga hal ini menjadi keuntungan bagi pasangan Hamdan-Basir.
“Itu hanya untuk perahu saja, dan pasangan Hamdan-Basir ini sudah mengantongi tiket di Pilkada PPU. Mereka akan datang ke KPU untuk mendaftar 28 Agustus,” kata Ketua DPW Partai Gelora.
Calon Bupati PPU Hamdan Pongrewa mengatakan, setelah mengantongi resmi dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Gelora akan segera mempersiapkan strategi pemenangan untuk Pilkada 2024 Kabupaten PPU.
“Kami akan segera mempersiapkan strategi-strategi untuk kemenangan. Kita akan mempersiapkan rencana kerja yang praktis. Kita optimis menang, karena dari hasil survei dua kali survei kita lebih unggul,” kata Hamdan.
Hamdan mengatakan, akan mendekati partai lain untuk membangun komunikasi agar memberikan dukungan ke pasangan Hamdan-Basir di Pilkada PPU.
“Semakin banyak partai yang dibutuhkan itu untuk kekuatan politik, akan semakin menguatkan kita untuk menang,” katanya.
Hamdan mengaku masih berupaya untuk membangun komunikasi ke Partai NasDem, PDIP dan Partai Gerindra. Nasdem diketahui memiliki dua kursi, PDIP tiga kursi dan Partai Gerindra empat kursi.