Sabtu, 7 September, 2024

Diklat Gasing, Kemenag Minta Guru Jadi Duta Numerik Madrasah

MONITOR, Jakarta – Guru Madrasah secara berkala ditingkatkan kompetensinya di bidang matematika. Hal ini dilakukan melalui Pelatihan Madrasah Pandai Berhitung. Dikenalkan dengan metode Gasing, Kemenag minta guru bisa jadi duta numerik madrasah.

Diklat berkala ini antara lain digelar di Kampus Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, 3 – 19 Juli 2024. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, diklat ini berdampal pada peningkatan kompetensi diri dan juga berimbas pada guru-guru matematika lainnya di wilayah masing-masing.

“Seluruh peserta saya minta agar menyebarkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama pelatihan berlangsung 15 hari kepada guru yang lain di wilayah masing-masing. Jangan berhenti di saudara, nanti akan hilang dengan sendirinya sehingga program ini kurang berdampak. Cara terbaik untuk menjaga ilmu adalah dengan mangajarkan kepada yang lain,” pesan Thobib di Surabaya, Jumat (19/7/2024).

“Saya minta guru menjadi duta numerik di madrasah yang ada di wilayahnya,” sambungnya.

- Advertisement -

Thobib menegaskan bahwa program Madrasah Pandai Berhitung melalui metode Gasing menjadi upaya Kemenag meningkatkan kompetensi numerik guru madrasah. Ini dilakukan antara lain dalam rangka memacu peringkat PISA nasional.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi para guru madrasah Mapel matematika sebagai percepatan kenaikan peringkat PISA nasional sekaligus mendorong madrasah semakin kompetitif,” ujarnya.

Lebih lanjut Thobib mengingatkan bahwa belajar matematika bukan sekedar menguasai hitungan angka, tetapi mengajarkan tentang penguatan logika dan paradigma berfikir sistematis dalam memandang dan menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.

“Pandai berhitung matematika bukan sekedar soal penguasaan hitungan angka-angka, tetapi bagaimana kita memiliki kemampuan logika dan paradigma berfikir sistematis dalam memandang dan menyelesaikan berbagai problem kehidupan. Meski kemampuan matematis saya agak lemah, tetapi saya belajar ilmu mantiq atau logika, sehingga membantu cara pandang dalam problem solving,” urainya sambil bercanda.

Pelatihan Madrasah Pandai Berhitung melalui metode Gasing diikuti 96 perwakilan guru matematika seluruh Indonesia. Peserta mengapresiasi metode ini karena diterapkan secara menarik dan menyenangkan. Metode ini juga telah mencakup pola pembelajaran aktif dan pelaksanaan kurikulum merdeka.

“Kami sangat senang mengikuti pelatihan metode Gasing ini. Benar-benar memberi pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran matematika yang oleh anggapan orang sebagai Mapel yang sulit. Kami siap diikutkan kembali dalam pelatihan Gasing dalam tahapan angka desimal” ungkap salah satu wakil peserta dari Kalimantan Timur.

Hadir saat penutupan Diklat, Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Sugiyo Ahmad, Kepala BDK Surabaya, Ja’far, Katim Guru Kanwil Kemenag Jatim, Najib, Kasubag TU Direktorat GTK Madrasah, serta perwakilan dan para trainer Gasing.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER