MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama secara simultan melakukan upaya meningkatkan kompetensi guru dan tenaga pendidikan madrasah di berbagai daerah. Salah satunya dilakukan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Giat peningakatn kompetensi ini diikuti 47 guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah Kalimantan Timur. Acara ini berlangsung tiga hari, 17-19 Juli 2024.
“Seorang guru sangat berperan dalam pembentukan karakter peserta didik, karena itu guru madrasah sudah seharusnya mengajarkan dan menanamkan nilai agama kepada anak didiknya,” ujar Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar, di Balikpapan, Kamis (18/7/2024)
“Tanggung jawab menjadi seorang pendidik harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tujuan dari pendidikan yaitu membentuk manusia utuh, dan menjadi manusia yang mempunyai keilmuan yang tinggi sehingga mereka bisa menjadi orang yang bahagia dunia dan akhirat, terwujud,” sambungnya.
Menurut Thobib, guru terbaik adalah Rasulullah sehingga menjadi teladan bagi semua, termasuk para guru madrasah. Menurut Thobib, ada tiga tugas guru. Pertama, “yatlụ ‘alaihim āyātika” sebagai pembaca ayat. Artinya, tugas guru adalah tilawah atau membacakan ayat-ayat Allah (Al-Quran) kepada muridnya secara benar. Membaca ini mencakup bacaan secara tartil sesuai dengan ilmu tajwid, makhraj dan sifat-sifat hurufnya. Tilawah adalah salah satu bentuk skill membaca yang sangat penting. “Sebab, membaca akan membuka berbagai pengetahuan peserta didik,” ujar Thobib.
Kedua, tugas guru adalah “wa yuzakkīhim”, yaitu tazkiyah. Yaitu, membersihkan dan mensucikan. Makna asli tazkiyah adalah membersihkan dan mensucikan dari segala noda, baik zahir maupun batin. Maksudnya, membersihkan dari berbagai kepercayaan-kepercayaan jahiliyah atau pemahaman-pemahaman yang salah dan menyimpang.
Rasulullah diutus kepada umat manusia untuk meluruskan mereka dari pemahaman yang rusak, pola hidup orang kafir, kepercayaan, cara pikir yang tidak benar, dengan menegakkan amar ma`ruf nahi munkar dan menyebarkan kebenaran risalah Islam.
Thobib melanjutkan tugas ketiga guru “wa yu’allimuhumul-kitāba wal-ḥikmata”. Guru mengajarkan kepada para siswa, Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah). Rasulullah bertugas mentransfer (memindahkan) ilmu yang diberikan oleh Allah untuk umatnya. Ilmu tersebut ada dalam Al-Qur’an dan hadis.
Dalam dunia pendidikan, terutama bagi seorang pendidik (guru) bahwa cara yang paling tepat dalam mendidik tidak terlepas dari konsep agama yang merujuk kepada Al-Qur’an. “Sebab, Al-Qur’an berisi berbagai aspek kehidupan manusia berupa pedoman dan petunjuk bagi umat Islam dalam segala bidang ilmu, salah satunya adalah bidang pendidikan,” tandasnya.