MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) edukasi anak anak Gemarikan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional.
“Aksi ini merupakan wujud nyata kehadiran negara di masyarakat, khususnya anak-anak,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo.
Budi mengungkapkan ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial, termasuk omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Karenanya, selain memberikan edukasi dan sosialisasi fortifikasi atau penambahan hidrolisat protein ikan (HPI) pada makanan sehari-hari, KKP juga memberikan 3 ton ikan beku untuk anak-anak di 11 daerah pinggiran Jakarta.
Menurutnya, pengggunaan HPI tersebut dapat menjadi booster agar tubuh mendapat asupan protein yang cukup.
“Ikan dapat dikonsumsi dalam aneka ragam bentuk produk, seperti olahan ikan pada umumnya atau kita nikmati melalui jajanan atau camilan yang ditambahkan HPI,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, Budi berharap masyarakat semakin familiar dengan ikan, termasuk HPI. “Ikan, khususnya HPI ini kita harapkan populer dan bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat, agar anak-anak kita mendapat asupan protein dan siap menjadi bagian dari Indonesia emas 2045,” harapnya.
Sementara Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengapresiasi langkah KKP yang selalu mengampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan). Bahkan, selama 3 tahun terakhir KKP juga terlibat aktif dalam peringatan Hari Anak Nasional dan memberikan ikan untuk anak-anak di pinggiran Jakarta.
Menurutnya, sebagai bangsa maritim Indonesia memiliki sumber daya protein yang cukup untuk menjadi bekal bagi masyarakat. Hadirnya HPI, juga dianggap memudahkan anak-anak mendapat manfaat dari ikan.
Hal ini sejalan dengan semangat Hari Anak Nasional yang bertujuan untuk mengingatkan pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak-anak Indonesia.
“Kami ingin mendorong kepedulian berbagai pihak untuk bersama-sama dalam memenuhi, menghormati, dan melindungi hak-hak perempuan dan anak,” tutur Menteri Puspayoga.
Sebagai informasi, jenis ikan yang dibagikan adalah ikan tongkol dengan ukuran 5-8 ekor per kg. Ikan tersebut didistribusikan ke Komunitas Kelas Jurnalis Cilik (KJC) Cilincing Jakarta Utara, Sekolah Darurat Ibu Kembar, Jakarta Utara, Lembaga Perlindungan Khusus Anak (LPKA) Jakarta.
Kemudian LPKA Tangerang, Kampung Pemulung Cinere, Depok, Kampung Pemulung dan Dhuafa “Sekolah Kami”, Bekasi, Yayasan Cinta Yatim dan Dhuafa-Tangsel. Anak Binaan Ancol. Selanjutnya SD Dinamika, Bantar Gebang Sekolah Inspirasi Indonesia (Lapak Pemulung), Bekasi dan Yayasan Vina Smart Era Foundation di Jakarta Barat
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat sekaligus membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya. Karenanya, pembagian ikan dari KKP merupakan satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan.
“Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Menteri Trenggono.